13 Maret 2018

PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO)

Pengobatan penyakit  Tuberkulosis, sering disingkat TBC atau TB memerlukan jumlah obat yang cukup banyak (minimal 4 obat per hari pada fase awal dan 2 obat per hari pada fase lanjutan) dan lama pengobatan yang panjang (minimal 6 bulan minum obat setiap hari). Bila ada penyakit lain yang menyertai, maka jumlah obat yang diminum menjadi lebih banyak lagi dan pada beberapa jenis TB memerlukan masa pengobatan yang lebih panjang. Masalah lain adalah masyarakat sering menghindari kontak dengan penderita TB, mengisolasi, memisahkan peralatan makan, kebersihan, pakaian dan lain-lain.
Keadaan tersebut membuat penderita TB merasa malu, rendah diri dan bahkan bisa depresi, sehingga ada kemungkinan pasien tidak mau konsultasi ke petugas kesehatan, malas minum obat, atau menghentikan pengobatan. Ada juga penderita TB yang merahasiakan penyakitnya dan memilih pengobatan alternatif karena takut diberhentikan dari tempat bekerja.

Penderita TB paru  yang tidak berobat atau minum obat tapi tidak sesuai pedoman akan berisiko penyakitnya makin parah dan bahkan bisa menyebabkan kematian. Selain itu juga bisa menulari orang di sekitarnya saat yang bersangkutan batuk atau bersin. Akibatnya jumlah penderita TB makin banyak dan akan menghambat keberhasilan program pemberantasan TB. Salah satu usaha untuk menjamin pasien tetap semangat menelan obat sampai sembuh adalah menyiapkan seseorang untuk mendampingi pasien TB, disebut PMO (Pengawas Menelan Obat).

Siapa yang menjadi PMO?
PMO sebaiknya sudah ditetapkan sebelum pengobatan TB dimulai. Bila pasien mampu datang berobat teratur maka paramedis atau petugas sosial dapat berfungsi sebagai PMO, namun bila sulit datang berobat rutin maka PMO sebaiknya seseorang yang tinggal serumah atau dekat rumah pasien. Beberapa pilihan yang dapat menjadi PMO adalah
  •         Petugas kesehatan
  •          Orang lain (kader, tokoh masyarakat, dll)
  •          Suami, istri, keluarga, orang serumah
Selama perawatan di rumah sakit yang bertindak sebagai PMO adalah petugas rumah sakit.

Syarat PMO
  •  Bersedia dengan sukarela membantu pasien TB sampai sembuh selama pengobatan dengan obat anti TB (OAT) dan menjaga kerahasiaan pasien.
  • Diutamakan petugas kesehatan, pilihan lain adalah kader kesehatan, kader dasawisma, kader PPTI , kader PKK atau anggota keluarga yang disegani pasien


Tugas PMO
  •          Bersedia mendapat penjelasan di poliklinik
  •          Melakukan pengawasan terhadap pasien dalam hal minum obat
  •      Mengingatkan pasien untuk pemeriksaan ulang dahak sesuai jadwal yang telah ditentukan
  •          Memberikan dorongan terhadap pasien untuk berobat secara teratus sampai selesai
  •          Mengenali efek samping ringan obat dan menasehati pasien agar tetap mau menelan obat
  •          Merujuk pasien bila efek samping semakin berat
  •          Melalkukan kunjungan rumah
  •          Menganjurkan anggota keluarga untuk memeriksa dahak bila ditemui gejala TB

Mau tahu lebih luas? Silahkan baca tulisan berikut:
1. Pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum OAT, Jurnal Respirologi Indonsia, April 2009