30 September 2013

NYERI DADA, akibat kelainan muskuloskeletal

Diperkirakan 13 - 20% pasien dengan keluhan nyeri dada disebabkan oleh kelainan muskuloskeletal. Prevalensi kelainan muskuloskeletal mungkin lebih tinggi pada kelompok pasien dengan arteri koroner yang normal setelah dilakukan pemeriksaan angiografi, sehingga makin banyak penyebab nyeri dada yang bisa disingkirkan (nonkardiak).

29 September 2013

NYERI DADA, akibat kelainan paru

Hampir semua nyeri dada akibat kelainan paru disebabkan karena inflamasi atau traksi pada struktur sekitar paru, seperti pleura parietal atau mediastinum. Kelainan hanya pada parenkim paru tidak menyebabkan nyeri kecuali jika melibatkan struktur lainnya.

24 September 2013

NYERI DADA NONKARDIAK

Noncardiac chest pain
Nyeri dada atau chest pain merupakan keluhan yang sangat sering disampaikan oleh pasien, terjadi karena berbagai penyebab dan bisa sebagai gejala penyakit yang serius atau mengancam jiwa. Sebaliknya, nyeri dada bisa terjadi karena kelainan pada tubuh yang tidak mengancam jiwa, namun pasien tidak berani beraktifitas karena ketakutan dengan keluhan nyeri dadanya tersebut.

HEMOPTISIS, karena misetoma

Fungal balls
Pulmonary mycetoma atau misetoma paru adalah penyakit infeksi jamur saprofit dengan fibrin, lapisan mukous dan debris nekrotik. Misetoma paru terjadi pada pasien dengan

18 September 2013

HEMOPTISIS, karena kanker bronkogenik

Hemoptisis
Kanker bronkogenik atau bronchogenic carcinoma adalah keganasan dalam paru yang berasal dari epitel bronkus atau bronkiolus. Sekitar 7% pasien kanker bronkogenik berobat karena hemoptisis dan 20 % persen pasien pernah hemoptisis selama perjalanan penyakitnya.

16 September 2013

HEMOPTISIS, karena bronkolit

Foto toraks bronkolit
Bronkolit atau bronkolitiasis atau disebut juga bronchial calculus adalah massa keras dengan pusat anorganik yang terbentuk dalam lumen bronkus atau bronkiolus. Bisa juga terbentuk dari jaringan paru atau kelenjar getah bening yang mengalami kalsifikasi.

15 September 2013

NILAI NORMAL FAAL PARU INDONESIA

Grafik uji faal paru
Untuk penapisan atau menegakkan penyakit respirasi kadang perlu dilakukan uji faal paru. Interpretasi uji faal paru bukan berdasarkan nilai absolutnya tetapi dibandingkan dengan nilai normal klien pada saat itu. Besarnya penyimpangan nilai yang didapat dari pemeriksaan terhadap nilai normal bisa dipakai untuk menentukan apakah faal paru seseorang normal atau tidak. Apabila tidak normal, bisa diketahui juga derajatnya (ringan, sedang atau berat).

5 September 2013

4 September 2013

HEMOPTISIS, karena TB

Banyak faktor yang menyebabkan perdarahan intrapulmonal pada penderita TB paru. Perdarahan pada TB bisa disebabkan oleh nekrosis arteri pulmonal kecil atau akibat ruptur pembuluih darah yang berjalan sekitar kavitas akibat infeksi TB kronik.

2 September 2013

BATUK DARAH, klasifikasi dan etiologi

Berbagai penyebab batuk darah (hemoptisis) telah ditulis dalam kepustakaan. Penyebab bisa berkorelasi dengan volume darah yang dibatukkan dan keadaan klinis saat batuk darah. Anatomi dan patogenesis penyebab batuk darah bisa bervariasi, tergantung pada proses yang mendasari berikut ini.