30 Juni 2014

Efek samping bronkodilator adrenergik

Efek samping obat adalah berbagai efek yang terjadi selain efek terapi obat. Bronkodilator adrenergik bekerja dengan cara mengaktivasi reseptor adrenergik alfa, beta1, atau beta2. Selain efek yang diharapkan, obat ini juga bisa menyebabkan efek yang tidak diharapkan sebagai akibat stimulasi reseptor-reseptor tersebut. Efek samping yang sering terjadi bisa dilihat pada daftar berikut. Jumlah dan beratnya efek samping sangat bervariasi dari pasien satu dengan pasien lain, dan tidak setiap efek samping selalu terjadi pada setiap pasien. 

25 Juni 2014

Adrenergik bronkodilator

Bronkodilator adrenergik adalah semua obat analog epinefrin, bekerja secara simpatomimetik. Penggunaan epinefrin subkutan dilaporkan pertama kali tahun 1903, penggunaan epinefrin sebagai aereosol pada asma pertama kali pada tahun 1910, menjadikan obat ini sebagai obat simpatomimetik paling tua yang masih digunakan. 

20 Juni 2014

Ukuran partikel obat inhalasi

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi pengendapan obat berbentuk aerosol adalah ukuran partikel. Efek ukuran partikel terhadap pengendapat obat dalam saluran napas diperlihatkan pada gambar di sebelah. Saluran napas atas (hidung dan mulut) efisien dalam menyaring partikel, semua partikel berukuran lebih dari 10 mikron akan mengendap di hidung dan semua partikel berukuran lebih dari 15 mikron mengendap di mulut. 

15 Juni 2014

Klasifikasi obat inhalasi

Kelompok utama obat untuk terapi respirasi adalah obat aerosol yang mengobati secara langsung penyakit saluran napas atas dan bawah. Obat diberikan dengan inhalasi melalui mulut atau hidung sehingga bisa mengobati saluran napas secara topikal dan lokal. Beberapa keuntungan obat inhalasi adalah:

7 Juni 2014

Obat aerosol

Istilah aerosol secara umum bisa berarti debu, kabut, awan, atau asap di udara. Terapi aerosol adalah pemberian partikel aerosol ke dalam saluran napas. Sampai saat ini ada tiga kelompok utama penggunaan aerosol pada terapi respirasi, yaitu:

6 Juni 2014

Sistem pemberian oksigen

Tersedia berbagai macam alat untuk memberikan oksigen tambahan kepada pasien. Alat-alat tersebut dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu sistem aliran lambat (low-flow system) dan sistem aliran cepat (high-flow system).

3 Juni 2014

Gagal napas hiperkapnia

Gagal napas hiperkapnia adalah suatu keadaan peningkatan kadar CO2 dalam darah, terjadi akibat ketidakmampuan ventilasi untuk mempertahankan PaCO2 dalam nilai normal agar aktivitas metabolisme berjalan normal. Gagal napas ini umumnya disebabkan oleh PPOK, serangan asma berat, penurunan fungsi pengendali napas (seperti tumor atau infeksi di sistem saraf pusat, terapi, dan obat), penyakit neuromuskular-skeletal (seperti myastenia gravis, SGB, dan trauma) dan obstruksi saluran napas atas.