6 Agustus 2014

Managemen nutrisi pasien PPOK

Perhatian terhadap nutrisi harusnya dilakukan secara rutin pada semua pasien PPOK, dan juga kelainan atau penyakit lain. Kurang perhatian terhadap nutrisi bisa menyebabkan pasien menjadi lemah akibat penggunaan protein dalam otot respirasi mereka.

Edukasi terhadap pasien meliputi anjuran berikut:
  • Makan dengan porsi kecil tapi sering, dianjurkan 6 kali sehari
  • Jika susah makan pagi, dicoba bentuk yang lebih lunak atau encer
  • Pastikan cukup intake vitamin E dan vitamin C, yang membantu mencegah infeksi, mengurangi inflamasi, dan membersihkan oksidan dalam asap rokok.
  • Manfaatkan minuman berenergi tinggi seperti jus buah segar
  • Pisahkan minuman atau kuah dari makanan
  • Hindari makanan yang keras atau kering, atau tambahkan saus atau custard (saus manis yang dibuat dari susu, telor dan gula)
  • Hindari makanan yang membentuk gas
  • Bersihkan gigi atau gunakan pembersih mulut sebelum makan jika obat inhalasiatau sputum menyebabkan bau atau rasa tidak sedap. 
  • Makan tidak perlu tergesa-gesa, santai dan duduk dengan siku di atas meja untuk menstabilkan otot tambahan.
Pasien bisa mencoba mengurangi atau menghindari:
  • Makanan mengandung susu, jika sekresi dahak merupakan masalah, karena sekresi tersebut akan meningkatkan viskositas mukus
  • Kafein, berpotensi menyebabkan luka pada lambung, dan mudah terjadi pada pasien PPOK
  • Makanan pedas dan zat aditif
  • Alkohol, meningkatkan hipertensi pulmonal dan hiperkapnia pada PPOK, menyebabkan ngorok pada orang normal dan henti napas saat tidur (sleep apnea) pada pasien ngorok, mengurangi fungsi silia dan fungsi imun. 
Sumber: General management (nutrition). In: Hough A. Physiotherapy in respiratory care 3ed.2001. p. 131-133

Tidak ada komentar: