Sebuah penelitian menunjukkan sekititar 70% perokok berkeinginan untuk berhenti merokok. Sebagian besar dari mereka hanya mengandalkan komitmen sendiri tanpa bantuan pihak lain, sehingga kemungkinan berhasil hanya 3-5% saja. Banyak kendala yang menghalangi orang untuk berhenti merokok, namun ada 3 faktor utama yaitu faktor biologis/fisiologis, faktor psikologis dan perilaku, serta faktor lingkungan sosial.
Salah satu faktor kendala berhenti merokok dari aspek biologis/fisiologis adalah adiksi nikotin. Dibandingkan dengan penyebab adiksi lainnya (kokain, morfin, kafein dan alkohol) ternyata nikotin menempati rangking pertama dari segi adiksi, penyebab kematian, dan tingkat kesulitan untuk tidak menggunakan lagi.
Adiksi nikotin membuat pasien kembali merokok meskipun telah mengalami berbagai penyakit akibat merokok. Beberapa penelitian menunjukkan dari 60% pasien infark myokard, 50% pasien laringektomi dan 50% pasien pasca pneumektomi yang telah sembuh ternyata kembali pada kebiasaannya merokoknya.
Nikotin pada asap rokok dapat mencapai otak dalam waktu 4-10 detik setelah seorang perokok menghisap sebatang rokok. Kadar nikotin meningkat 10 kali lipat dalam sirkulasi arteri sistemik setiap hisapan rokok. Nikotin berdifusi secara cepat ke dalam jaringan otak dan terikat dengan reseptor asetilkolin nikotinik (nAChRs) subtipe alfa4 beta2 dan melepaskan dopamin yang memberikan rasa nyaman.
Selain dopamin, aktivasi reseptor kolinergik juga menyebabkan pelepasan berbagai neurotransmiter beserta dampaknya seperti terlihat pada gambar berikut.
Meskipun ada beberapa efek "positif" yang disukai perokok, jangan dilupakan bahwa efek negatif jauh lebih banyak dan berbahaya.
Selain file jpeg, anda bisa melihat gambar dalam bentuk PDF atau mengunduh Animasi Power Point agar presentasi lebih menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar