31 Desember 2012

STOP MEROKOK, bisakah?


Penyakit akibat merokok merupakan penyebab utama kematian pada laki-laki. Sudah lama dikenal bahwa rokok mengandung sekitar 4000 bahan kimia dan berhubungan dengan 25 penyakit di tubuh manusia dari kepala sampai kaki, dari kanker sampai impotensi. Diperkirakan 4,9 juta kematian / tahun akibat merokok di seluruh dunia, atau satu kematian tiap 8 menit.
Masalah merokok bukan hanya di negara berkembang tapi juga di negara maju. Kekerapan merokok di negara maju telah menurun (1,8%/tahun), sebaliknya di negara berkembang masih tetap tinggi dan meningkat (2,7%/tahun). Sekitar 60% laki-laki dan 5% perempuan yang ada di Indonesia adalah perokok. Indonesia menduduki posisi kelima dalam konsumsi rokok di dunia, 215 miliar batang rokok /tahun senilai lebih dari 100 triliun. Bila sebatang rokok Rp 500,- maka uang yang dibelanjakan untuk rokok adalah 200 juta/menit.

Akibat merokok
Sekitar 90% berat asap rokok tanpa filter berisi 400 – 500 macam gas, sisanya berisi lebih dari 3500 komponen partikel. Sedikitnya 63 dari komponen tersebut diketahui bisa menyebabkan kanker temasuk di dalamnya 11 komponen karsinogen manusia. Rokok adalah penyebab utama berbagai penyakit saluran pernapasan (PPOK, bronkhitis kronis dan kanker paru) serta jantung. Di AS rokok merupakan penyebab 1 dari 3 kematian. Rokok merupakan penyebab utama kematian akibat kanker (30% seluruh kematian akibat kanker).

Perokok pasif
Anak sebaiknya dibebaskan dari lingkungan asap rokok karena anak seorang perokok akan menjadi perokok setelah dewasa. Kebiasaan merokok saat usia muda (SD) maka 80% akan tetap merokok setelah dewasa. Saluran napas bayi cenderung terganggu akibat asap rokok lingkungan. Anak-anak yang orang tuanya merokok akan menunjukkan gangguan fungsi paru, gangguan pertumbuhan paru dan mudah terjadi infeksi saluran napas dan asma. Gejala pernapasan (batuk, napas berbunyi, dahak berlebih) 30-60% lebih sering pada anak yang orang tuanya merokok.

Upaya pencegahan
Kampanye anti rokok di Indonesia belum mendapat dukungan dari kalangan intelektual dan politik dengan alasan pemasukan pajak dari cukai rokok besar, kesejahteraan petani tembakau dan membuka kesempatan kerja. Merokok akan menghabiskan ¼ penghasilan perokok di negara berkembang, 30% penghasilan di Malaysia dan 60% di China. Di AS tahun 1990 biaya akibat merokok sebesar $ 53.338 juta/tahun terdiri 23.653 juta untuk pengobatan dan 28.061 juta akibat produktivitas kerja menurun (sakit / meninggal).

Upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah:
·         Mencegah remaja mulai merokok
·         Menghentikan kebiasaan merokok
·         Melindungi bayi, anak dan perempuan dari bahaya merokok
·         Pencegahan merokok pada perempuan hamil, dan menyusui.

Program berhenti merokok
Para perokok yang datang ke klinik berhenti merokok, hanya 10% yang sungguh-sungguh berniat berhenti merokok. Menghentikan merokok akan menimbulkan nicotine withdrawal syndrome (NWS) berupa: hasrat merokok, mudah tersinggung, tidak sabar, marah, gelisah, sulit konsentrasi, depresi, peningkatan nafsu makan, gangguan saluran cerna, sakit kepala, mabok dan gangguan tidur. NWS dimulai beberapa jam setelah rokok terakhir, mencapai puncak pada 48-72 jam dan bertahan selama 7-10 hari. Untuk mencegah NWS diberikan Nicotine Replacement Therapy (NRT). NRT bisa meningkatkan keberhasilan program apalagi kalau disertai program perilaku. Beberapa pilihan NRT adalah transdermal, inhaler, permen, dan tablet. Saat ini yang tersedia secara resmi di Indonesia adalah dalam bentuk tablet.

Anda mau lebih serius? Silahkan baca tautan berikut:
1. QUITTERS ARE CHAMPIONS ACHIEVEMENT NIGHT
2. 12 Tips Terbaik Untuk Berhenti Merokok
3. Kemenkes: Iklan anti rokok dengan tampilan "menjijikkan"

Tidak ada komentar: