Kebutuhan jaringan akan oksigen bergantung pada interaksi antara sistem pernapasan, sistem kardiovaskuler dan hematologi. Ketiga sistem tersebut berperan dalam memelihara oksigenasi jaringan. Sistem pernapasan menentukan tekanan parsial oksigen dalam arteri (PaO2), sistem kardiovaskuler menentukan curah jantung dan distribusi aliran darah, dan sistem hematologi menentukan konsentrasi hemoglobin.
Sistem pernapasan sebagai penyelenggara proses respirasi yang terbagi menjadi 3 tahap utama yaitu ventilasi, difusi dan perfusi. Gangguan proses tersebut akan menyebabkan hipoksia yaitu keadaan oksigen sel yang kurang dari normal. Hipoksia tidak bisa diukur secara langsung, berbeda dengan hipoksemia yang bisa diukur dengan menentukan PaO2
Penyebab hipoksemia dibagi menjadi 5 yaitu hipoventilasi alveolar, gangguan difusi, ketidaksesuaian ventilasi perfusi (V/Q mismatch), pirau dan tekanan insirasi oksigen (PiO2) yang rendah.
Hipoventilasi alveolar
Ventilasi alveolar adalah volume udara yang memasuki alveoli per menit. Hipoventilasi alveolar adalah berkurangnya volume udara yang masuk ke alveoli per menit. Bila pengurangan ini tidak teratasi maka akan terjadi hipoksemia. Hipoventilasi biasanya disebabkan oleh kelainan atau penyakit di luar paru. Gambaran khas adalah hipoventilasi selalu menyebabkan peningkatan PCO2. Bila ventilasi alveolar berkurang menjadi setengah kali, maka PCO2 akan meningkat menjadi 2 kali. Hipoksemia karena hipoventilasi mudah dikoreksi dengan cara meningkatkan tekanan oksigen insirasi melalui masker oksigen.
Beberapa penyebab hipoksemia antara lain:
- Depresi sistem saraf pusat karena obat seperti barbiturat, mofin dan derivatnya
- Penyakit medula
- Abnormalitas medula sinalis
- Poliomyelitis
- Penyakit persyarafan otot seperti Guillan Barre Syndrome
- Penyakit mioneural junction seperti Myastenia grafis
Gangguan difusi
Untuk berdifusi oksigen harus melewati dinding alveolus, jaringan interstisial, endotel kapiler, plasma darah dan dinding eritrosit. Kelainan pada satu atau lebih sekat pemisah tersebut akan menghambat proses difusi. Hipoksemia bisa terjadi saat istirahat dan semakin memberat saat aktivitas. Penyakit yang berhubungan dengan gangguan difusi antara lain asbestosis, sarkoidosis, fibrosis interstisial difus, pneumonia interstisial, penyakit jaringan penyangga paru paru, karsinoma sel alveolar dll.
Penyebab lain hipoksemia akan kami sampaikan dalam tulisan selanjutnya.
Dalam keadaan normal
Gangguan difusi
Untuk berdifusi oksigen harus melewati dinding alveolus, jaringan interstisial, endotel kapiler, plasma darah dan dinding eritrosit. Kelainan pada satu atau lebih sekat pemisah tersebut akan menghambat proses difusi. Hipoksemia bisa terjadi saat istirahat dan semakin memberat saat aktivitas. Penyakit yang berhubungan dengan gangguan difusi antara lain asbestosis, sarkoidosis, fibrosis interstisial difus, pneumonia interstisial, penyakit jaringan penyangga paru paru, karsinoma sel alveolar dll.
Penyebab lain hipoksemia akan kami sampaikan dalam tulisan selanjutnya.
Dalam keadaan normal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar