18 Maret 2014

Bronkitis industri

Pajanan yang lama dengan kadar debu tinggi terhadap para pekerja di tempat kerja dapat menyebabkan bronkitis industri. Penelitian Gregory mendapatkan prevalensi bronkitis industri lebih besar pada kasus pneumokoniosis (17,2/100 per tahun) dibandingkan kasus bukan pneumokoniosis (5,2/100 per tahun). 


Hasil beberapa penelitian longitudinal memperlihatkan bahwa merokok sigaret mempercepat penurunan fungsi paru pada populasi yang tepajan debu, uap dan gas. Efek merokok terhadap fungsi paru pekerja lebih besar dibandingkan efek lingkungan pekerja lainnya. 

Hasil pemeriksaan fungsi paru penderita bronkitis industri pada tahap awal normal, selanjutnya terjadi perlambatan aliran udara berupa penurunan FEV1 yang dapat menetap. Pemeriksaan radiologi toraks dapat normal atau gambaran peningkatan corakan bronkopulmoner terutama di lobus bawah. 

Penatalaksanaan bronkitis industri terpentung adalah menghindari faktor risiko yaitu polusi udara  (debu) dan merokok serta memindahkan penderita ke lingkungan kerja yang tidak terpajan debu. Penatalaksanaan lain sama seperti penatalaksanaan bronkitis kronik secara umum. 

Tidak ada komentar: