7 Juni 2014

Obat aerosol

Istilah aerosol secara umum bisa berarti debu, kabut, awan, atau asap di udara. Terapi aerosol adalah pemberian partikel aerosol ke dalam saluran napas. Sampai saat ini ada tiga kelompok utama penggunaan aerosol pada terapi respirasi, yaitu:
  • melembabkan gas hirup kering, menggunakan aerosol air
  • meningkatkan mobilisasi dan pembersihan sekresi respirasi, meliputi induksi sputum, menggunakan aerosol air, saline hipertonik atau hipotonik. 
  • mengantarkan obat bentuk aerosol ke dalam saluran napas.  
Pada tulisan ini kita bahas penggunaan aerosol ketiga, yaitu mengantarkan obat ke dalam saluran napas. Aerosol adalah suspensi cairan atau partikel padat berdiameter 0,001 sampai 100 um dalam gas pembawa. Untuk tujuan diagnosis dan terapi paru, ukuran partikel berkisar dari 1 sampai 10 mikron. Ukuran tersebut cukup kecil untuk bisa menjadi bentuk suspensi yang bisa masuk ke saluran napas, dan cukup besar untuk bisa mengendap dan berisi cukup obat yang diperlukan.

Alat penghasil aerosol yang diberikan melalui mulut mempunyai efisiensi 10-15%, berarti hanya 10-15% dari dosis yang diberikan bisa mencapai saluran napas bawah, apapun tipe alatnya. Alat penghasil aerosol terbaru bisa lebih efisien dengan 30-50% dosis mampu mencapai sasaran.

Kelebihan aerosol

  • Dosis aerosol lebih kecil dibandingkan dengan dosis sistemik
  • Onset obat lebih cepat
  • Obat sampai ke sasaran lokal, sistem respirasi, dengan efek lokal
  • Efek samping sistemik lebih kecil dan rendah dibandingkan dengan pemberian oral atau parentral
  • Terapi aerosol bebas nyeri dan relatif nyaman
  • Paru merupakan pintu masuk tubuh (dengan obat bentuk aerosol) dengan tujuan efek sistemik, misalnya pengobatan nyeri dan insulin
Kekurangan aerosol
  • Ada sejumlah variabel yang mempengaruhi dosis obat aerosol untuk sampai ke saluran napas
  • Kesulitan memperkirakan dosis dan dosis yang sama pada pengobatan selanjutnya
  • Kesulitan koordinasi antara gerakan tangan dengan tarikan napas, pada jenis alat metered dose inhaler (MDI)
  • Terbatasnya dokter, perawat dan terapis yang mengetahui cara penggunaan alat dan protokol pengobatan. 
  • Terbatasnya informasi kepada petugas kesehatan tentang teknik standar penggunaan alat penghasil aerosol
  • Ada berbagai tipe alat dengan cara penggunaan yang berbeda bisa membingungkan pasien dan tenaga kesehatan. 

Tidak ada komentar: