15 Juni 2014

Klasifikasi obat inhalasi

Kelompok utama obat untuk terapi respirasi adalah obat aerosol yang mengobati secara langsung penyakit saluran napas atas dan bawah. Obat diberikan dengan inhalasi melalui mulut atau hidung sehingga bisa mengobati saluran napas secara topikal dan lokal. Beberapa keuntungan obat inhalasi adalah:


  1. Dosis obat aerosol lebih kecil dibanding dosis sistemik untuk mencapai tujuan yang sama
  2. Efek samping biasanya terlokalisir dan lebih ringan dibandingkan dengan cara oral atau parentral
  3. Onset obat cepat
  4. Pemberian obat sesuai target yaitu sistem respirasi dengan bioavailabilitas sistemik yang lebih rendah
  5. Inhalasi obat aerosol tidak nyeri, relatif aman, dan nyaman (tergantung alat yang digunakan)
Klasifikasi obat aerosol, tujuan pengobatan dan macam obat bisa dilihat pada tabel berikut.


Kelompok obat
Tujuan terapi
Obat

Adrenergic
β-adrenergic: relaksasi otot polos bronkus dan bronkodilatasi, untuk mengurangi resistensi saluran napas (R aw) dan meningkatkan kecepatan arus ventilasi pada obstruksi saluran napas seperti PPOK, asma, fibrosis kistik, dan bronchitis akut





α-adrenergik: vasokonstriksi topical dan dekongestan

Isoproterenol
Isoetharine
Terbutaline
Metaproterenol
Albuterol
Pirbuterol
Bitolterol
 Levalbuterol
Salmeterol
Formoterol

Epinefrin
Antikolinergik
Relaksasi pada bronkokonstriksi akibat aktivitas kolinergik, untuk meningkatkan kecepatan aliran ventilasi pada PPOK dan asma

Ipratropium bromide
Mukoaktif
Modifikasi sifat (property) mucus pada saluran napas; menurunkan viskositas mucus dan mendorong pembersihan sekresi

Acetylsysteine
Dornase alfa
Kortokosteroid
Mengurangi dan mengendalikan respons inflamasi saluran napas, biasanya berhubungan dengan asma (saluran napas bawah), musim, atau rhinitis kronik (salurann napas atas)
Dexamethasone
Beclomethasone dipropionate
Triamcinolone acetonide
Flunisolide
Fdluticasone propionate
Budesonide

Antiasma
Mencegah onset dan perkembangan asma, dengan cara menghambat mediator kimia inflamasi
Cromolyn sodium
Nedocromyl sodium
Zafirlucast
Zileuton
Montelucast

Antiinfeksi
Inhibisi atau eradikasi kuman penyebab infeksi
·         Pneumocystis carinii (Penamidine)
·         Respiratory syncytial virus (Ribavirin)


Pentamidine
Ribavirin
Tobramicyn
Zanamivir

Surfaktan eksogen
Instilasi intratrakeal secara langsung, dengan tujuan mengembalikan compliance paru pada sindrom distress respirasi bayi baru lahir.
Colfosceril palmitate
Beractant
Calfactant
Poractant alfa

Sumber: Rau JL. Administration of aerosolized agent. In: Rau Jl. Respiratory care pharmacology. 6ed. 2002.p 36-70 

Tidak ada komentar: