Rokok elektrik atau rokok elektronik (electronic cigarette) adalah alat yang menggunakan listrik dari tenaga baterai untuk memberikan nikotin dalam bentuk uap (vapor), berbeda dengan rokok nonelektrik (konvensional) yang memberikan nikotin dalam bentuk asap (smoke).
Di masyarakat rokok elektrik dikenal dengan berbagai nama seperti e-cigarette, e-cig, electro smoke, e-juice, green-cig, smart smoker, vape, vapor, personal vaporizer (PV), electronic nicotine delivery system (ENDS).
Di masyarakat rokok elektrik dikenal dengan berbagai nama seperti e-cigarette, e-cig, electro smoke, e-juice, green-cig, smart smoker, vape, vapor, personal vaporizer (PV), electronic nicotine delivery system (ENDS).
Mekanisme kerja rokok elektrik sangat berbeda dengan rokok nonelektrik. Rokok elektrik menghasilkan nikotin dalam bentuk uap (aerosol), yang kemudian dihirup atau dihisap oleh perokok. Nikotin yang digunakan berasal dari tanaman tembakau. Pada umumnya rokok elektrik terdiri dari 3 bagian utama yaitu batere, atomizer, dan cartidge.

Cara menggunakan rokok elektrik seperti rokok biasa. Saat dihisap, lampu indikator pada ujung rokok elektrik akan menyala seperti api pada ujung rokok biasa. Hisapan membuat chip dalam rokok elektrik mengaktifkan batere dan atomizer sehingga larutan nikotin (dan bahan lain) menguap dan akan dihisap oleh perokok.
Perkembangan rokok elektrik:
- Generasi 1: merupakan rokok disposable, batere dapat diisi ulang
- Generasi 2: rokok disposable dengan batere dapat diisi ulang dan cartride dapat diisi ulang
- Generasi 3: hanya tersedia di tempat tertentu, misalnya vape shop atau vape longue
- Generasi 4: memungkinkan pengguna memilih rasa tertentu dan menambah jumlah cairan pada alat.
Apa perbedaan rokok elektrik dengan rokok konvensional? Rokok konvensional dibakar menghasilkan asap, rokok elektrik memanaskan larutan nikotin menghasilkan uap (bukan asap). Kandungan dalam asap atau gas yang dihasilkan kedua jenis rokok tersebut berbeda, namun keduanya sama-sama mengandung nikotin, bahan karsinogen (menyebabkan terjadinya kanker) dan bahan radikal yang oksidatif. Karena itu kedua jenis rokok tersebut sama-sama bersifat adiksi (ketagihan) dan berbahaya terhadap kesehatan.
Mana yang lebih aman? Rokok konvensional atau rokok elektrik?
Tunggu di tulisan berikutnya...
Sumber:
- Susanto AD. Rokok elektrik, sehatkah?? Power point Presentation. PDPI 2015
- Clin Cancer Res.2015 Feb 1;21(3):514-25. doi: 10.1158/1078-0432.CCR-14-2544 Epub 2015 Jan 8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar