16 Juli 2013

PLEURA, anatomi dan histologi

Anatomi pleura
Pleura merupakan lapisan selubung permukaan rongga pleura dan isinya, terdiri atas pleura viseral dan pleura parietal. Pleura viseral menyelubungi paru sampai ke celah interlobus, sedang pleura parietal melapisi dinding toraks, sisi lateral mediastinum, membran suprapleura, thoracic inlet, dan diafragma sisi toraks.
Pleura viseral menerima perdarahan dari arteri bronkialis sedangkan pleura parietal menerima darah dari sirkulasi sistemik (arteri interosteal, mamari interna, dan frenik. Pembuluh balik (vena) berjalan paralel dengan arteri.

Kedua jenis lapisan pleura memiliki pleksus limfatik. Dari pleura viseral dialirkan ke kelenjar limfe pulmoner di hilus, sedangkan yang berasal dari pleura parietal anterior dialirkan melalui jaringan interkosta. Aliran limfe pleura diafragmatika menuju kelenjar limfe  mediastinum bawah. Limfe di pleura parietal bawah mengalir ke kelenjar limfe retroperitoneal di regio adrenal dan ginjal. Aliran limfe keluar dari parenkim paru ke pleura viseral terjadi dengan bantuan katup pembuluh limfe. Aliran limfe ini membantu menjelaskan penyebaran tumor ganas dan infeksi dari dalam paru ke pleura viseral.

Persyarafan pleura parietal dan viseral, sebagaimana peritoneum, berbeda. Pleura parietal mendapatkan persyarafan dari serabut syaraf interkosta, mengantarkan sensori nyeri. Sedang pleura viseral mendapat serabut saraf dari vagus dan trunkus simpatik tanpa sensori rasa nyeri. 

Gambaran histologi pleura viseral berbeda dengan pleura parietal. Pleura terdiri atas selapis sel mesotel pipih bersandar pada mambran basal dengan lapisan jaringan ikat submesotel yang tebalnya bervariasi. Sel mesotel di bagian dasar dan kaudal paru mengandung lebih banyak mikrovili dibandingkan sel mesotel di daerah iga, dipercaya menghasilkan substansi musin dan mukopolisakarida untuk mengurangi pergesekan di tempat ini, serta fungsi absorbsi cairan. Kandungan mikrovili lebih banyak terdapat pada sel mesotel pada pleura viseral dibandingkan dengan parietal. Lapisan mesotel di pleura parietal memiliki stomata yang memungkinkan hubungan langsung antara rongga pleura dan saluran limfe di bawahnya.

Sel mesotel pleura mudah rusak dan mengelupas dalam jumlah besar pada berbagai kelainan patologik. Perbaikan kerusakan tersebut melibatkan proliferasi berbagai sel, termasuk sel mesotel, sel jaringan ikat submesotelial dan makrofag. 

Tidak ada komentar: