3 Juli 2013

VARIABILITAS APE HARIAN, untuk diagnosis asma

Salah satu riwayat penyakit atau gejala yang bisa mendukung diagnosis asma adalah gejala timbul atau memburuk terutama pada malam atau dini hari. Perburukan pada malam atau dinihari tersebut kemungkinan berhubungan dengan faal paru. Faal paru bisa dinilai dengan berbagai metode, namun yang sudah diterima secara luas
dan memungkinkan dilakukan di berbagai fasilitas kesehatan adalah pemeriksaan spirometri dan APE (arus puncak ekspirasi) dengan PEF (peak expiratory flow) meter.

Dibandingkan spirometri, pemeriksaan PEF meter jauh lebih mudah dilakukan sehingga pemeriksaan ini bisa dilakukan sendiri oleh pasien di rumah. PEF meter bisa digunakan untuk menilai variabilitas APE harian, salah satu metode untuk menegakkan diagnosis asma. Variabilitas APE harian dinilai dengan cara mengukur APE terendah pada pagi hari dan APE tertinggi pada malam hari selama 1-2 minggu. Rerata APE harian bisa didapatkan dengan dua cara sebagai berikut:
  • Bila sedang menggunakan bronkodilator , diambil perbedaan nilai APE pagi sebelum bronkodilator dan nilai APE malam hari sesudah bronkodilator. 

                                            APE malam – APE pagi
          Variabilitas harian = -----------------------------  x 100%              
                                         ½ (APE malam + APE pagi)

          Nilai  variasi > 20% dipertimbangkan sebagai asma
  • Metode lain untuk menetapkan variabilitas APE adalah .nilai terendah APE pagi sebelum bronkodilator selama pengamatan 2 minggu dibandingkan dengan nilai terbaik (nilai tertinggi APE malam hari), dinyatakan dengan persen. Contoh: selama 2 minggiu diukur APE pagi dan malam, misalkan didapatkan APE pagi terendah 300 dan APE malam tertinggi 400 maka nilai paling tinggi variabilitas APE adalah 300/400=75%

Tidak ada komentar: