25 Mei 2013

SVKS, diagnosis

Diagnosis sindrom vena kava superior (SVKS) didasarkan pada keadaan klinis dan gambaran radiologis yang menunjukkan koindisi vena kava superior dan vena-vena lain yang tergabung dalam kolateral aliran darah dari kepala dan leher.  Sekali SVKS ditemukan maka prosedur diagnosis untuk mencari penyakit penyebabnya harus segera dilakukan.

Gejala klinis
Keluhan dan gejala klinis SVKS sangat individual. Tanda khas SVKS adalah peningkatan gejala disebabkan oleh ukuran pertambahan ukuran massa. Sesak napas adalah keluhan paling sering, kemudian diikuti leher dan lengan bengkak. Pada keadaan berat, keluhan tersebut disertai juga dengan pelebaran vena-vena subkutan leher dan dada, kadang memerlukan tindakan segera untuk mengatasi keluhan. Beratnya gejala juga dipengaruhi oleh lokasi terjadinya obstruksi, perluasan proses penyakit penyebab, aliran cabang vena yang tersumbat dan kemampuan vena beradaptasi terhadap perubahan aliran darah. Gejala klinis sindrom vena kava superior adalah:
Keluhan lain yang juga dapat terjadi adalah suara serak, sakit menelan dan sinkop. tanda fisik yang paling sering ditemukan adalah pembengkakan vena-vena di leher dan lengan serta edema akibat penumpukan cairan di wajah dan lengan. Tanda klinis sindroma vena kava superior adalah:
  • Pelebaran vena leher
  • Pletora pada wajah
  • Venektasi vena di dada, punggung dan lengan
  • Lengan bengkak
  • Edema
Tanda klinis yang jarang ditemukan, biasanya muncul pada keadaan berat, adalah sianosis (akibat kurang oksigenasi) dan paralisis pita suara. Tanda klinis lain adalah Horner's syndrome yang ditandai dengan pupil mengecil, kelopak mata jatuh dan tidak berkeringan di satu sisi wajah.

Gambaran radiologis
Foto toraks memperlihatkan bayangan massa di mediastinum superior kanan (90%), adenopati hilus (50%) dan efusi pleura kanan (25%). Informasi lebih baik akan didapatkan bila melalkuakn CT scan toraks. Gambaran opak pada kolateral vena toraks pada CT scan sering diduga sebagai SVKS, namun indikator paling baik untuk oiklusi atau penyempitan pada vena kava superior adalah jika tampak gambaran opak pada pembuluh darah di daerah subkutan toraks anterior, tampakan seperti ini mempunyai spesifikasi 966%. Kemampuan magnetic resonance imaging (MRI) untuk mendeteksi obstruksi vena-vena toraks juga tinggi dengan sensitivitas 94% dan spesifisitas 100%

Raptopoulus membagi penekanan VKS menjadi 5 tipe berdasarkan gambaran CT toraks dan beratnya gejala klinis sebagai berikut
  • Tipe IA: Penyempitan sedang dan tanpa aliran kolateral, atau tidak terjadi penambahan ukuran vena azigos
  • Tipe IB: Penyempitan berat dan menyebabkan aliran darah balik / retrograde ke vena azigos
  • Tipe II: Obstruksi di atas azygos arch sehingga darah balik ke vena torasis, vertebra dan perifer
  • Tipe III: Obstruksi di bawah azygos arch menyebabkan aliran darah balik melalui azygos arch ke vena kava inferior
  • Tipe IV: Obstruksi pada azygos arch dengan multipel kolateral perifer, sedang vena azigos tidak terlihat.

Tidak ada komentar: