2 Juli 2013

ARUS PUNCAK EKSPIRASI atau Peak Expiratory Flow (PEF)

Arus Puncak Ekspirasi (APE) atau Peak Expiratory Flow atau ada juga yang menyebut Peak Expiratory Flow Rate (PEFR) adalah kecepatan ekspirasi maksimal yang bisa dicapai oleh seseorang, dinyatakan dalam  liter per menit (L/menit) atau liter per detik (L/detik). Nilai APE didapatkan dengan pemeriksaan spirometri atau menggunakan alat yang lebih sederhana yaitu peak expiratory flow meter (PEF meter).
Alat ini mudah dibawa, tidak perlu sumber listrik dan harganya relatif murah sehingga memungkinkan tersedia di berbagai tingkat layanan kesehatan.

PEF meter relatif mudah digunakan baik oleh dokter maupun penderita, sebaiknya tersedia di rumah untuk memantau keadaan asmanya. Nilai APE tidak selalu berkorelasi dengan hasil pemeriksaan faal paru lainnya, selain itu APE juga tidak selalu berkorelasi dengan derajat beratnya obstruksi. Karena itu pengukuran nilai APE sebaiknya dibandingkan dengan nilai terbaik sebelumnya (bukan nilai prediksi normal), kecuali tidak diketahui nilai terbaik penderita yang bersangkutan.

Nilai prediksi normal faal paru setiap orang dipengaruhi oleh banyak faktor seperti gender, tinggi badan, berat badan usia, ras, dan lain-lain. Tim Pneumobile Project Indonesia pada tahun 1992 melakukan penelitian nilai faal paru rata-rata orang Indonesia. Salah satu hasil penelitian tersebut adalah tabel nilai normal PEFR orang Indonesia. Bila tidak tidak tersedia tabel tersebut, kita bisa menggunakan rumus sebagai berikut:

  • Laki-laki: PEFR (L/dtk) = - 10,86040 + 0,12766 x Umur + 0,11169 x TB - 0,0000319344 x Umur3 + 1,70935
  • Perempuan: PEFR (L/dtk) = - 5,12502 + 0,09006 x Umur + 0,06980 x TB - 0,00145669 x Umur2 + 1,77692
Keterangan:
- Umur dengan satuan tahun, TB (tinggi badan) dengan satuan cm
- Bila menginginkan hasil dengan satuan L/menit, hasil perhitungan dikali 60 

Manfaat APE dalam diagnosis asma:
  • Reversibilitas, yaitu perbaikan nilai APE > 15% setelah inhalasi bronkodilator (disebut uji bronkodilator), atau bronkodilator oral 10-14 hari, atau respons terapi kortikosteroid (inhalasi/oral selama 2 minggu).
  • Variabilitas, menilai variasi diurnal APE yang dikenal sebagai variabilitas APE harian selama 1-2 minggu. Variabilitas juga dapat digunakan untukl menilai derajad berat penyakit

Tidak ada komentar: