14 Juli 2013

ASMA, dalam ibadah haji atau umroh

Penatalaksanaan asma bertujuan meningkatkan dan mempertahankan kualitas hidup agar penyandang asma dapat hidup normal tanpa hambatan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Pada beberapa keadaan tertentu, penatalaksanaan asma perlu perhatian khusus atau perubahan penatalaknaan dari yang sudah ditentukan dalam pedoman penatalaksanaan. Salah satu tantangan penatalaksanaan asma adalah perjalanan ibadah haji atau umroh.


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan ibadah haji atau umroh pada penyandang asma sebagai berikut:
  1. Ibadah haji adalah suatu perjalanan panjang yang harus dibicarakan bersama antara dokter dan penderita untuk antisipasi berbagai hal yang mungkin terjadi berkaitan dengan keadaan asma penderita.
  2. beberapa hal perlu dipahami seperti perjalanan jauh dengan pesawat udara dehgan ketinggian di atas 8.000 kaki, perbedaan cuaca antara Indonesia dengan Arab, suhu yang ekstrim, kegiatan fisik yang sulit dibatasi , infeksi pernapasan terutama infeksi virus, dan alergen.
  3. Pengobatan sesuai dengan tingkat kontrol asma, dengan mengupayakan kondisi asma terkontrol sedini mungkin jauh sebelum jadwal keberangkatan
Seorang penyandang asma yang akan menjalani ibadah haji atau umroh sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  • memahami penyakit asma dan mengenali faktor pencetus
  • mengantisipasi untuk menghindari faktor pencetus bagi dirinya (bila memungkinkan) 
  • obat apa yang harus dibawa, kapan digunakan dan bagaimana cara menggunakannya
  • obat diletakkan di tempat yang mudah terjangkau dan selalu dibawa oleh penyandang asma
  • mengetahui kepada siapa dan di mana bantuan medis dapat diminta
  • dapat mengatasi saat serangan akut terjadi, serta kapan penderita perlu meminta bantuan tenaga medis

Tidak ada komentar: