22 Januari 2014

AGD, yang perlu kita ketahui (1)

Apa komplikasi pengambilan darah arteri?
Pengambilan sampel darah arteri, untuk pemeriksaan AGD, relatif tanpa risiko dan sering dilakukan di rumah sakit terutama UGD dan ICU. Komplikasi pengambilan darah arteri adalah:
- Nyeri
- Trauma arteri
- Kerusakan nervus
- Perdarahan dan terbentuk hematom
- Spasme arteri
- Pembentukan trombus
- Infeksi

Bagaimana cara mencegah komplikasi tersebut?
Meskipun pengambilan darah arteri bisa dilakukan pada beberapa arteri (radialis,  brakialis, femoralis, aksilaris, ulnaris, dorsalis pedis, temporalis), risiko komplikasi akan berkurang bila memilih arteri radialis. Arteri radialis biasanya dipilih karena beberapa alasan berikut:
  • merupakan aliran kolateral menuju tangan bersama arteri ulnaris, jadi kerusakan pada arteri radialis tidak akan mengganggu aliran darah ke tangan
  • tidak seperti arteri brakialis, arteri radialis cukup jauh dari nervus (nervus medialis) sehingga kerusakan nervus bisa dihindari
  • daerah radialis umumnya lebih aseptik dibandingkan daerah femoralis
  • arteri radial biasanya dekat dengan permukaan sehingga mudah dipalpasi dan nyeri akibat tusukan lebih ringan. 
Risiko nyeri dan cedera akan berkurang bila menggunakan jarum ukuran 22 atau 23 G dan dilakukan oleh tenaga yang ahli dan terlatih. Risiko infeksi setelah pengambilan darah arteri tentu ingin dihindari baik oleh pasien maupun klinisi, karena itu perlu tindakan pencegahan yang tepat sebelum mengambil darah arteri.

Pasien dengan terapi antikoagulan
Risiko komplikasi perdarahan meningkat pada pasien yang sedang menggunakan terapi antikoagulan atau terapi trombolitik dan seorang dengan koagulopati. Jika ada risiko tersebut, tekanan pada bekas tusukan harus dilakukan secara manual sampai tanda-tanda perdarahan diyakini tidak terjadi, minimal 5-10 menit.

Mengapa menggunakan heparin pada siring AGD
Kita harus mencegah koagulasi sampel darah karena bekuan darah akan mengganggu alat analisis gas dalam darah. Biasanya digunakan sodium heparin cair untuk mencegah pembekuan darah dalam siring. Sekarang, telah digunakan dry lyophilized lithium heparin, maka pengukuran kadar elektrolit darah (bila diperlukan) cukup menggunakan sampel darah yang sama. Selain itu heparin kering akan mengurangi kesalahan praanalisis akibat pengenceran sampel oleh volume cairan heparin.

Mengapa sampel AGD harus anaerob?
Kemungkinan, kesalahan praanalisis gas darah yang paling sering adalah akibat kontaminasi sampel oleh udara ruangan. Pada permukaan laut, PO2 dalam udara sekitar 150 mmHg dan PCO2 0 mmHg. Jika sampel terkontaminasi udara, pengukuran PO2 sampel akan meningkat jika nilai aslinya di bawah 150 mmHg atau hasil akan menurun jika nilai aslinya lebih dari 150 mmHg. Kontaminasi udara juga akan menurunkan PCO2 sampel darah, selanjutnya akan meningkatkan pH. Karena itu sampel AGD harus diambil, dikirim dan dianalisis dengan metode anaerob. Gelembung udara yang tanpa sengaja masuk ke dalam sampel, harus segera dikeluarkan.

Tulisan ini bersambung pada AGD, yang perlu kita ketahui (2)


Tidak ada komentar: