17 Januari 2014

Bronkoskopi, indikasi dan kontra indikasi

Dari berbagai prosedur invasif yang dilakukan pada respirasi, bronkoskopi bisa memberikan hasil pemeriksaan visual percabangan trakeobronkial, termasuk melihat percabangan bronkus ke-4 sampai ke-7 pada subjek dewasa. Dengan pemeriksaan bronkoskopi, bisa melakukan pemeriksaan bilasan bronkus, broncho-alveolar lavage (BAL), dan pengambilan spesimen jaringan dari saluran napas dan paru.

Selain untuk tujuan diagnostik, pemeriksaan bronkoskopi bisa juga digunakan untuk terapi, seperti pengeluaran benda asing dalam saluran napas, mucous plug, bekuan darah, tumor yang menutup saluran napas dan berbagai lesi dalam saluran napas dengan teknik tertentu.

Ada dua tipe bronkoskop yang selama ini digunakan, yaitu bronkoskop kaku (rigid) dan bronkoskop fleksibel (fiberoptik). Skope fleksibel bisa dimasukkan melalui lubang hidung, mulut atau lubang trakeostomi, sedang skope rigid hanya bisa melalui mulut dan lubang trakeostomi. Meskipun pada beberapa pemeriksaan bisa menggunakan anestesi lokal, namun anestesi umum lebih sering digunakan terutama bronkoskopi kaku pada dewasa dan anak, serta bronkoskopi fleksibel pada hampir semua pasien pediatri. Indikasi utama pemeriksaan bronkoskopi adalah untuk diagnostik dan terapeutik, meskipun banyak juga pasien yang memerlukan kedua indikasi tersebut pada satu tindakan. 

Indikasi diagnostik:
- Kelainan radiologi toraks
- Suspek keganasan pada saluran napas dan paru
- Limfadenopati pada hilus, paratrakea, dan subkarina
- Infeksi paru
- Benda asing dalam saluran napas
- Batuk yang sulit disembuhkan
- Suspek trauma saluran napas
- Secara klinis curiga lesi saluran napas yang tidak terdeteksi dengan pemeriksaan radiologi

Indikasi terapeutik:
- Sekret yang tertahan dalam saluran napas
- Mucous plug, bekuan darah, dan benda asing
- Obstruiksi akibat neoplasma atau lesi lain (stenosis, striktura) pada saluran napas yang memerlukan terapi laser, dilatasi, dan pemasangan protese
- Tatalaksana hemoptisis
- Pemasangan ETT (endotracheal tube)

Kontraindikasi absolut
- Pasien tidak kooperatif (pada bronkoskopi dengan anestesi lokal)
- Hemodinamik tidak stabil
- Infark myokard baru
- Unstable angina
- Aritmia yang mengancam jiwa
- Asma yang memburuk atau status asmatikus
- Hiperkarbia yang memburuk dengan cepat
- Keterbatasan instrumen dan tenaga (termasuk tenaga terlatih bronkoskopi)

Tidak ada komentar: