15 September 2013

NILAI NORMAL FAAL PARU INDONESIA

Grafik uji faal paru
Untuk penapisan atau menegakkan penyakit respirasi kadang perlu dilakukan uji faal paru. Interpretasi uji faal paru bukan berdasarkan nilai absolutnya tetapi dibandingkan dengan nilai normal klien pada saat itu. Besarnya penyimpangan nilai yang didapat dari pemeriksaan terhadap nilai normal bisa dipakai untuk menentukan apakah faal paru seseorang normal atau tidak. Apabila tidak normal, bisa diketahui juga derajatnya (ringan, sedang atau berat).


Banyak faktor yang mempengaruhi nilai normal faal paru seseorang. Karena itu, sebelum melakukan pemeriksaan faal paru, selain identitas pasien, kita juga memasukkan umur, tinggi badan, berat badan, jenis kelamin, ras dan lain-lain. 

Saat ini tersedia berbagai model spirometer, dengan kelebihan dan kekurangannya, namun beluim ada yang menyediakan nilai normal untuk orang Indonesia. Nilai normal faal paru berdasarkan data dari negara atau bangsa lain tentu kurang tepat bila dipakai untuk orang Indonesia, karena faal paru seseorang banyak dipengaruhi oleh:
  • postur tubuh
  • lingkungan tempat orang tersebut tinggal
  • etnis atau suku bangsa
  • nutrisi. 
Dengan menggunakan nilai normal bangsa lain yang tersedia dalam alat spirometri, kita sering mendapatkan hasil kelainan faal paru padahal sebenarnya normal apabila menggunakan nilai normal orang Indonesia. Menggunakan persentase (misalnya 90%) terhadap data negara lain bukan ide yang baik, karena proporsi perbedaan tidak selalu sama pada umur maupun tinggi badan yang berbeda. 

Jadi, agar diagnosis kita tepat, diperlukan nilai normal faal paru orang Indonesia., Dari beberapa publikasi, yang paling mewakili nilai faal paru orang Indonesia adalah penelitian Tim Pneumobile yang dilakukan di Jakarta dan Surabaya dengan total sampel 4118 orang. Prosedur penelitian ini disesuaikan dengan rekomendasi ATS agar dapat dibandingkan apabila ada peneliti lain yang akan melakukian penelitian yang sama. 

Dengan tersedianya nilai standar faal paru orang Indonesia, kita tidak perlu lagi mengacu nilai yang didapat dari negara lain.Tabel nilai normal faal paru hasil penelitian Tim Pneumobile adalah sebagai berikut:
  1. FEV1 laki-laki       lihat     unduh
  2. FEV1 perempuan  lihat     unduh
  3. FVC laki-laki         lihat     unduh
  4. FVC perempuan    lihat     unduh
  5. PEFR laki-laki       lihat     unduh
  6. PEFR perempuan  lihat     unduh 
  7. FEV1/FVC laki-laki dan perempuan  lihat   unduh


Sumber: Alsagaff H, Mangunegoro H. Nilai normal faal paru orang Indonesia pada usia sekolah dan pekerja dewasa berdasarkan rekomendasi American Thoracic Society (ATS) 1987. Airlangga University Press. Surabaya 1993 

4 komentar:

Blog 'SAMPAH' mengatakan...

Saya mau tanya, bagaimana cara menggunakan tabel PEFR jika menggunakan alat peak flow meter?

Dan bagaimana menentukan apakah normal atau tidak normalnya?

Blog 'SAMPAH' mengatakan...

Saya mau tanya, bagaimana cara menggunakan tabel PEFR jika menggunakan alat peak flow meter?

Dan bagaimana menentukan apakah normal atau tidak normalnya?

Klik Paru mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Klik Paru mengatakan...

Nilai PEFR bisa didapatkan dari pemeriksaan spirometri dan peak flow meter. Yang perlu diingat, nilai yang didapat dari alat peak flow meter satuannya liter/menit sedang nilai standar yang saya kutip satuannya liter/detik. Biar sesuai, hasil APE dibagi 60 atau nilai standar dikali 60. Agar bisa menggunakan APE dengan baik, silahkan baca tulisan saya di:
http://www.klikparu.com/2013/07/pemantauan-arus-puncak-ekspirasi.html