![]() |
Grafik uji faal paru |
Banyak faktor yang mempengaruhi nilai normal faal paru seseorang. Karena itu, sebelum melakukan pemeriksaan faal paru, selain identitas pasien, kita juga memasukkan umur, tinggi badan, berat badan, jenis kelamin, ras dan lain-lain.
Saat ini tersedia berbagai model spirometer, dengan kelebihan dan kekurangannya, namun beluim ada yang menyediakan nilai normal untuk orang Indonesia. Nilai normal faal paru berdasarkan data dari negara atau bangsa lain tentu kurang tepat bila dipakai untuk orang Indonesia, karena faal paru seseorang banyak dipengaruhi oleh:
- postur tubuh
- lingkungan tempat orang tersebut tinggal
- etnis atau suku bangsa
- nutrisi.
Dengan menggunakan nilai normal bangsa lain yang tersedia dalam alat spirometri, kita sering mendapatkan hasil kelainan faal paru padahal sebenarnya normal apabila menggunakan nilai normal orang Indonesia. Menggunakan persentase (misalnya 90%) terhadap data negara lain bukan ide yang baik, karena proporsi perbedaan tidak selalu sama pada umur maupun tinggi badan yang berbeda.
Jadi, agar diagnosis kita tepat, diperlukan nilai normal faal paru orang Indonesia., Dari beberapa publikasi, yang paling mewakili nilai faal paru orang Indonesia adalah penelitian Tim Pneumobile yang dilakukan di Jakarta dan Surabaya dengan total sampel 4118 orang. Prosedur penelitian ini disesuaikan dengan rekomendasi ATS agar dapat dibandingkan apabila ada peneliti lain yang akan melakukian penelitian yang sama.
Dengan tersedianya nilai standar faal paru orang Indonesia, kita tidak perlu lagi mengacu nilai yang didapat dari negara lain.Tabel nilai normal faal paru hasil penelitian Tim Pneumobile adalah sebagai berikut:
- FEV1 laki-laki lihat unduh
- FEV1 perempuan lihat unduh
- FVC laki-laki lihat unduh
- FVC perempuan lihat unduh
- PEFR laki-laki lihat unduh
- PEFR perempuan lihat unduh
- FEV1/FVC laki-laki dan perempuan lihat unduh

Sumber: Alsagaff H, Mangunegoro H. Nilai normal faal paru orang Indonesia pada usia sekolah dan pekerja dewasa berdasarkan rekomendasi American Thoracic Society (ATS) 1987. Airlangga University Press. Surabaya 1993
4 komentar:
Saya mau tanya, bagaimana cara menggunakan tabel PEFR jika menggunakan alat peak flow meter?
Dan bagaimana menentukan apakah normal atau tidak normalnya?
Saya mau tanya, bagaimana cara menggunakan tabel PEFR jika menggunakan alat peak flow meter?
Dan bagaimana menentukan apakah normal atau tidak normalnya?
Nilai PEFR bisa didapatkan dari pemeriksaan spirometri dan peak flow meter. Yang perlu diingat, nilai yang didapat dari alat peak flow meter satuannya liter/menit sedang nilai standar yang saya kutip satuannya liter/detik. Biar sesuai, hasil APE dibagi 60 atau nilai standar dikali 60. Agar bisa menggunakan APE dengan baik, silahkan baca tulisan saya di:
http://www.klikparu.com/2013/07/pemantauan-arus-puncak-ekspirasi.html
Posting Komentar