5 September 2013

HEMOPTISIS, karena bronkiektasis

Bronkiektasis terjadi karena destruksi tulang rawan, yang mendukung dinding bronkial, akibat infeksi atau fibrosis alveolar.
Pembuluh darah bronkial mengalami hipertrofi, dengan ekspasi pleksus submukosa dan terbentuknya anastomosis bronkopulmoner. Saluran napas perifer mengalami inflamasi, dan lapisan fibrosis aseluler akan menggantikan saluran napas kecil disertai bronkomalasia, hipertrofi otot, dan distorsi arsitektur sehingga terjadi traksi. Tanda proses tersebut adalah terjadi neovaskularisasi yang hebat, menyebabkan hemoptisis ringan atau masif. sebagian besar pasien dengan hemoptisis masif mengalami disfungsi pulmonal berat karena proses fibrosis dan destruktif.

Pasien dengan fibrosis kistik cenderung terjadi perdarahan pada saluran napasnya karena infeksi endobronkial purulen kronik, bronkiektasis, dan nekrosis jaringan supuratif, menghasilkan pembentukan jaringan granulasi pada endobronkial dan peribronkial. Pasokan vaskuler sekunder yang banyak, anastomosis bronkopulmoner, dan peningkatan hipertensi pulmonal berkontribusi terhadap hemoptisis berulang pada kasus ini. 

Tidak ada komentar: