31 Oktober 2013

NYERI DADA KARDIAK, akibat kelainan jantung non CAD

Beberapa kelainan jantung penyebab nyeri dada bisa memperlihatkan riwayat dan pemeriksaan fisik khas seperti penyakit jantung koroner (coronary arterial diseases/CAD). untuk menegakkan diagnosis dengan tepat mungkin perlu melakukan ekokardiografi, CT scan, angiografi dan biopsi. Pada beberapa kasus, diagnosis ditegakkan dengan menyingkirkan penyebab lain.


Nyeri perikardial
Perikarditis menyebabkan nyeri dada yang biasanya substernal, pleuritik dan. Nyeri sering menjalar ke punggung atau leher dan ciri khasnya akan membaik bila pasien duduk dan bersandar ke depan. Nyeri perikardial sering tidak bisa dibedakan dengan hanya dengan riwayat penyakit. Ciri khas perikardial pain adalah friction rub, suara kasar yang terdiri atas 3 komponen yang berhubungan dengan sistolik ventrikel, diastolik awal, dan diastolik berikutnya  (dengan sistolik atrium). Hanya dua komponen atau bahkan satu komponen yang terdengar, namun friction rub bisa mirip sekali dengan murmur. Pemeriksaan EKG akan membantu membedakan perikarditis dengan iskemia miokardial, sering memperlihatkan gambaran ST elevasi difus, atau depresi segmen PR pada perikarditis.

Sindrome pasca cedera kardiak
Nyeri dada yang menyerupai angina bisa jadi merupakan gejala awal sindroma Dressler. Sindrom ini ditandai dengan onset panas, pleuroperikarditis, dan infiltrat pada parenkim setelah cedera pada myokardium atau perikardium. Belum ada uji spesifik untuk sindrom Dressler dan diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan menyingkirkan penyebab lainnya.

Miokarditis
Nyeri karena myokarditis sering menyerupai angina, sampai 40% pasien, mirip nyeri perikardial. Kemungkinan lain, pasien mungkin tidak mengeluh nyeri namun memperlihatkan gejala yang mengarah ke gagal jantung kongestif. yang makin menambah kebingungan adalah, gejala awal bisa menyerupai sindroma virus akut yang diserita pasien sampai lebih dari seminggu sebelum gejala mengarah ke gangguan jantung. Biopsi miokardium dapat dilakukan untuk menentukan penyebab miokarditis. 

Kardiomiopati 
Nyeri pada kardiomiopati ditandai dengan dadab terasa sesak, dan bisa menyerupai angina, meskipun biasanya nyeri tidak terlalu tajam dan tidak menjalar. Diagnosis ditegakkan dengan ekokardiografi, yang memperlihatkan hipokinesis miokardial, sering perlu dilakukan arteriografi koroner untuk menyingkirkan penyebab iskemia. 

Prolaps katup mitral
Jarang, pasien dengan prolaps katup mitral mengeluh nyeri yang menyerupai angina. Pada sebagian besar kasus, nyeri bisa dibedakan dengan angina berdasarkan sifat dan durasi nyeri. Beberapa pasien melaporkan perbaikan gejala pada posisi telentang, membantu membedakan keluhan ini dengan perikarditis. banyak pasien juga mengalami palpitasi sampai takiaritmia. Mayoritas pasien dengan prolaps katup mitral adalah perempuan.
Diagnosis kelainan ini sering didasarkan pada terdengarnya suara midsystolic clik dengan atau tanpa murmur. ekokardiogram perlu dilakukan untuk konfirmasi diagnosis. 

Diseksi aorta
Nyeri dada merupakan diseksi aorta, muncul pada lebih dari 90% pasien, onsetnya mendadak, mencapai intensitas maksimal segera setelah muncul. Lokasi nyeri bisa sangat membantu menentukan tempat diseksi, meskipun ini bukan merupakan langkah diagnostik. Nyeri dada depan lebih sering terjadi pada diseksi aorta asenden dan nyeri punggung lebih sering terjadi pada diseksi aorta desenden. Gejala tambahan yang mendukung diseksi aorta adalah denyut nadi kecil, murmur baru pada defisiensi aorta, tidak ada gambaran infark miokard akut pada EKG, dan pelebaran mediastinum pada foto toraks. Prosedur diagnostik adalah CT scan toraks dan ekokardiografi transesofagus. 

Tidak ada komentar: