5 Oktober 2013

NYERI DADA, akibat kelainan gastrointestinal

Nyeri yang muncul dari kelainan gastrointestinal harus selalu dimasukkan dalam diagnosis banding nyeri dada. Yang paling penting adalah nyeri yang berasal dari esofagus, sering tidak bisa dibedakan dengan angina. diagnosis banding penyebab nyeri dada yang berasal dari kelainan gastrointestinal dikelompokkan menjadi penyebab esofagus dan nonesofagus.

Penelitian pada pasien dengan arteri koroner normal memperlihatkan bahwa penyebab esofagus sebanyak 18-58% dari semua kasus nyeri dada. Alasan sulitnya membedakan antara nyeri dada karena esofagus dengan kardiak tidak hanya karena dekatnya kedua struktur tersebut, tapi juga fakta bahwa saraf yang menghantarkan sensasi nyeri dari esofagus dan jantung melewati jalur yang sama. Sensasi dari kedua organ tersebut diteruskan ke sistem saraf pusat melalui sistem simpatis dan parasimpatis. Berkumpulnya aferen viseral multipel dari jantung dan esofagus menuju dorsal horn sumsum tulang belakang mungkin bisa menjelaskan sulitnya membedakan antara nyeri kardiak dengan esofagus.

Refluks gastroesofageal
Refluks gastroesofageal merupakan penyebab nyeri dada paling sering, akibat refluks asam lambung masuk ke esofagus. Refluks asam tersebut akan menyebabkan inflamasi dan kadang ulserasi pada mukosa esofagus. Kelainan ini terutama disebabkan oleh relaksasi sementara sfingter esofageal bawah, akibat obat (misalnya aminofilin), makanan (misalnya coklat, kafein) dan hiatal hernia.

Kelainan motilitas esofagus
Gangguan motilitas merupakan penyebab kedua kelainan esofagus yang paling sering sebagai penyebab nyeri dada. Sebuah penelitian besar pada pasien dengan gangguan esofagus sebagai penyabab nyeri dada, sekitar 30% motilitasnya abnormal. Mekanisme nyeri esofagus pada kelainan ini adalah iskemia akibat distensi esofagus.

Kelainan gastrointestinal lain
Pankreatitis akut, ulkus peptikum, dan penyakit saluran empedu selain menyebabkan nyeri abdomen, namun sering juga menyebabkan nyeri dada. Nyeri bisa disebabkan karena distensi organ berongga yang terganggu atau akibat inflamasi  organ dan struktur sekitarnya.

Tidak ada komentar: