Dispnea merupakan keluhan utama setiap gangguan atau penyakit yang
melibatkan sistem pernapasan. Diagnosis banding dispnea meliputi penyakit paru,
jantung, dinding dada, neuromuskuler, ginjal, reumatologi, hematologi dan
penyakit psikiatri. Penyakit paru sendiri yang menyebabkan dispnea meliputi
penyakit utama paru, dinding dada, pleura, diafragma dan saluran napas.
Penyakit utama paru diantaranya emfisema, bronchitis, asma, PPOK, penyakit paru
interstisial, fibrosis paru, hipertensi paru primer, dll.
Berikut ini
kelompok penyakit yang bisa menyebabkan dispnea:
1.
Gangguan mekanik ventilasi
a.
Obstruksi aliran udara (sentral atau
perifer)
i.
Asma, emfisema, bronchitis
ii.
Tumor endobronkial
iii.
Stenosis trakea atau laring
b.
Resistensi terhadap pengembangan paru
i.
Fibrosis interstisial karena berbagai
sebab
ii.
Gagal ventrikel kiri
iii.
Tumor limfa
c.
Resistensi terhadap pengembangan
dinding dada atau diafragma
i.
Penebalan pleura (karena empiema)
ii.
Kiposkoliosis
iii.
Kegemukan
iv.
Massa dalam abdomen (tumor, kehamilan)
2.
Kelemahan pompa napas
a.
Absolute
i.
Riwayat polio
ii.
Penyakit neuromuskuler (sindroma
Guillain-Bare,
distrofdi muscular, SLE, hipertiroidisme)
b.
Relative
i.
Hiperinflasi (asma, emfisema)
ii.
Efusi pleura
iii.
Pneumotoraks
3.
Peningkatan kendali napas
a.
Hipoksemia karena berbagai sebab
b.
Asidosis metabolic
i.
Penyakit pada ginjal (asidosis tubuler
atau gagal tubuler)
ii.
Penurunan hemoglobin efektif (anemia,
hemoglobinopati)
iii.
Penurunan curah jantung
c.
Stimulasi reseptor intrapulmoner
i.
Penyakit paru infiltrative
ii.
Hipertensi pulmoner
iii.
Edema paru
4.
Ventilasi rugi
a.
Destruksi kapiler: Emfisema,
penyakit paru interstisial
b.
Obstruksi pembuluh darah besar: emboli
pulmoner, vaskulitis pulmoner
5.
Disfungsi psikologik
a.
Somatisasi, depresi, kecemasan
(sindroma hiperventilasi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar