Pemberian oksigen tambahan
bisa diberikan dengan berbagai alat. Secara umum alat-alat tersebut
bisa dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu sistem pemberian oksigen
dengan aliran lambat dan sistem aliran cepat. Pemberian oksigen dengan aliran
lambat bisa dilakukan dengan beberapa metode yaitu kanula nasal, simple facemask, partial rebreating mask dan nonrebreathingmask. Kali ini akan membahas tentang partial rebreathing mask.
Desain partial rebreathing mask mirip dengan simple face mask, dengan tambahan kantong penampung
oksigen. Peningkatan penampung oksigen melebihi
ukuran penampung anatomi akan menghasilkan pemberian FiO2 lebih besar
dari 0,60. Ukuran masker harus pas, dan kecepatan aliran oksigen diatur
sedemikian rupa sehingga kantong penampung oksigen sudah bisa mengembang hanya
oleh sepertiga udara inspirasi.
Selama inspirasi, pasien menghirup udara
dari masker, dari kantong udara, dan dari lubang-lubang disisi masker. Saat
ekspirasi, sepertiga awal udara yang dihembuskan akan mengalir kembali ke dalam
kantong penampung. Sebagian udara yang dihembuskan berasal dari ruang rugi
anatomi (anatomic dead space), karena itu udara tersebut masih kaya dengan
oksigen, masih lembab, masih hangat dan mengandung sedikit CO2.
Jika aliran oksigen cukup tinggi untuk
menahan kantong penampung agar, saat pasien menghirup napas, tidak menguncup lebih dari sepertiga volume
selama ispirasi, maka CO2 yang dihembuskan tidak akan terakumulasi dalam
kantong penampung. Pada pernapasan berikutnya pasien akan menghirup sebagian udara yang telah dikeluarkan sebelumnya, bersamaan dengan oksigen 100% dari sumber oksigen. Jadi kantong udara bukan tempat tampungan CO2.
Tabel berikut memperlihatkan FiO2 yang dihasilkan bila diberikan oksigen 100% melalui partial rebreathing mask dengan berbagai kecepatan aliran (L/menit).
kecepatan aliran FiO2
7 L/mnt 0,65
8-15 L/mnt 0,70-0,80
Kelebihan8-15 L/mnt 0,70-0,80
- FiO2 >0,6 bisa digunakan pada hipoksia sedang sampai berat
- Oksigen yang dihembuskan dari ruang rugi anatomis tetap bisa digunakan
Kekurangan
- Kecepatan aliran oksigen yang tidak cukup akan menyebabkan terhirupnya kembali CO2
- Masker yang menutupi sampai mulut bisa menyebabkan perasaan claustrophobia pada pasien dengan hipoksemia berat
- Masker mengganggu akses mulut untuk makan, minum dan mengeluarkan dahak
- Kecepatan aliran oksigen 15 L/menit mungkin tidak cukup unytuk memenuhi kebutuhan ventilasi semenit yang diperlukan pasien dengan sesak berat
- Kecepatan aliran oksigen yang tinggi bisa menyebabkan iritasi dan kering pada mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar