Sistem pemberian oksigen dengan aliran lambat bisa dilakukan dengan beberapa metode yaitu kanula nasal, simple face mask, partial rebreating mask dan nonrebreathing mask. Tulisan kali ini akan membahas tentang simple face mask. Simple face mask adalah pemberian oksigen dengan cara menempatkan masker pada muka pasien, hasilnya akan meningkatkan volume tampungan oksigen yang lebih besar daripada ukuran tampungan anatomis saluran napas yang terbatas.
Tampungan oksigen yang lebih besar akan meningkatkan FiO2 (fraksi oksigen inspirasi). Kecepatan aliran oksigen harus cukup tinggi (biasanya 5 L/menit atau lebih) untuk mencegah pengumpulan CO2 yang dikeluarkan saat ekspirasi, agar tidak terhirup kembali (rebreathing). Namun demikian, bila kecepatan aliran oksigen semakin ditingkatkan, aliran oksigen di atas 10 L/menit tidak bisa lagi meningkatkan FiO2 karena tampungan dalam masker sudah penuh.
Simple face mask memiliki lubang ventilasi di kedua sisi untuk mempertahankan volume ruang udara dan tempat lewatnya udara ekspirasi. Masker sederhana ini tidak mempunyai katup atau kantong udara. Masker harus dipasang dengan benar sehingga menutup hidung, mulut, dan dagu. Tekan bagian logam fleksibel pada daerah hidung sehingga bentuk masker sesuai dengan bentuk hidung pasien, agar bisa menutup dengan baik dan mencegah gas keluar dari masker. Atur tali pengikat di kepala pasien dan beritahu pasien tentang pentingnya penggunaan masker. Bersihkan bagian dalam masker dan buang air yang terkumpul, khususnya bila menggunakan air pelembab. Pantau kulit yang mendapat tekanan masker. Saat makan, masker sementara bisa diganti denga kanula nasal.
Tabel berikut memperlihatkan FiO2 yang dihasilkan bila diberikan oksigen 100% melalui simple face mask dengan berbagai kecepatan aliran (L/menit).
Kecepatan aliran FiO2
5-6 L/mnt 0,40
6-7 L/mnt 0,50
7-8 L/mnt 0,60
6-7 L/mnt 0,50
7-8 L/mnt 0,60
Kelebihan simple face mask
- Sederhana, ringan
- Bisa dilengkapi dengan pelembab udara
- Mampu menghasilkan FiO2 sampai 0,6
Kekurangan simple face mask
- Pada beberapa pasien terasa mengganggu, ingin membuka masker saat bicara
- Membatasi akses muka pasien untuk ekspektorasi sekresi
- Kesulitan menempatkan masker secara tepat, pada pasien dengan NGT atau orogastric tube
- Tidak nyaman bila pada muka terdapat trauma atau luka bakar
- Iritasi atau rasa kering pada mata, bila pengaturan logam fleksibel daerah hidung kurang tepat atau ukuran masker terlalu besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar