Salah satu gangguan keseimbangan asam basa respiratorik adalah alkalosis respiratorik. Gangguan ini terjadi akibat hiperventilasi alveolaer sehingga terjadi penurunan PaCO2 (hipokapnia) yang dapat menyebabkan peningkatan pH.
Hiperventilasi alveoler terjadi karena stimulus pada pusat pernapasan, baik secara langsung maupun tidak langsung, penyakit paru akut dan kronik dan over ventilasi iatrogenik (misalnya penggunaan ventilasi mekanik). Hiperventilasi kronik umumnya asimptomatik, sedang hiperventilasi akut ditandai dengan rasa ringan di kepala (pusing), parestesia, dan kesenutan.
Faktor penyebab alkalosis respiratorik adalah:
a. Rangsang hipoksemia
- penyakit paru dengan kelainan gradien A-a (alveoler arteri)
- penyakit jantung dengan righ to left shunt
- penyakit jantung dengan edema paru
- anemia gravis
b. Stimulasi pusat pernapasan di medula
- kelainan neurologis
- psikogenik, misalnya serangan panik, rasa nyeri
- gagal hati dengan ensefalopati
- kehamilan
- sepsis
- pengaruh obat, misalnya salisilat, hormon progesteron
Hiperventilasi alveoler terjadi karena stimulus pada pusat pernapasan, baik secara langsung maupun tidak langsung, penyakit paru akut dan kronik dan over ventilasi iatrogenik (misalnya penggunaan ventilasi mekanik). Hiperventilasi kronik umumnya asimptomatik, sedang hiperventilasi akut ditandai dengan rasa ringan di kepala (pusing), parestesia, dan kesenutan.
Faktor penyebab alkalosis respiratorik adalah:
a. Rangsang hipoksemia
- penyakit paru dengan kelainan gradien A-a (alveoler arteri)
- penyakit jantung dengan righ to left shunt
- penyakit jantung dengan edema paru
- anemia gravis
b. Stimulasi pusat pernapasan di medula
- kelainan neurologis
- psikogenik, misalnya serangan panik, rasa nyeri
- gagal hati dengan ensefalopati
- kehamilan
- sepsis
- pengaruh obat, misalnya salisilat, hormon progesteron
Tidak ada komentar:
Posting Komentar