21 Mei 2014

Sistem pembersihan mukosiliar

Mekanisme proteksi saluran napas terdiri atas batuk, bersin dan sistem pembersihan mukosiliar. Sistem pembersihan mukosiliar didukung oleh mukus dan sel bersilia, berfungsi menangkap dan membawa partikel dalam udara yang belum tersaring oleh hidung dan saluran napas besar. Dalam keadaan normal, produksi mukus dalam paru sekitar 100 ml/hari.
Mukus berasal dari dua sumber: permukaan sel goblet dan kelenjar submukosa, memproduksi campuran sekresi serous  dan mucous. Stimulasi vagus akan meningkatkan produksi kelenjar submukosa, produksi akan dihambat oleh obat yang memblokir nervus vagus atau denervasi pulmonal seperti transplantasi paru. Peningkatan produksi mukus, seperti pada bronkitis atau fibrosis kistik, bisa membanjiri sistem mukosiliar. 

Epitel bersilia terdapat pada saluran napas atas sampai ke bronkiolus terminal. Setiap sel terdapat sekitar 200 sampai 275 silia, dengan gerakan terkoordinasi, membawa mukus ke atas dengan kecepatan 10-20 mm/menit. Setelah sampai orofaring, sekret akan dibuang dengan cara meludah atau menelan. Banyak faktor yang mempengaruhi fungsi sistem pembersihan mukosiliar, diantaranya adalah:
  • Asap rokok
  • Hiperoksia dan hipoksia
  • Hiperkapnia
  • Kelembaban udara inspirasi yang rendah atau berkurang
  • Dehidrasi sistemik
  • Saluran napas buatan
  • Anestesi inhalasi
  • Narkotik
  • Sedatif
  • Alkohol
  • Infeksi saluran napas akut
  • Destruksi selular karena pengisapan trakea
  • Inhalasi asap
  • Denervasi akibat transplantasi paru
  • Peningkatan usia
  • Tidur
Mukosa yang menyelimuti paru mengandung imunoglobulin dan enzim. Ig A merupakan antibodi penting dalam sekresi mukosa normal. Defisiensi imunoglobulin akan meningkatkan predisposisi terhadap infeksi paru. Enzim berperan dalam destruksi bakteri. Mengingat saluran napas adalah sistem yang selalu berhubungan dengan lingkungan sekitar, maka harus dipastikan saluran napas bawah selalu steril. keadaan tersebut bisa dicapai berkat kerjasama sistem pembersihan mukosiliar, enzim, makrofag alveolar, sistem limfa pulmonal, dan imunoglobulin.


Tidak ada komentar: