1 Februari 2013

BISINOSIS


Bisinosis, disebut juga brown lung disease atau Monday fever, merupakan penyakit paru kerja yang disebabkan oleh paparan debu kapas darti suatu lingkungan kerja dengan ventilasi yang tidak adekuat. Bisinosis telah dikenal lebih dari 100 tahun namun bahan spesifik yang menyebabkan bisinosis sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Teori tentang mekanisme debu kapas dapat menimbulkan gangguan saluran napas
antara lain teori alergi atau imunologi, teori pelepasan histamine dan mediator lainnya, mekanisme kemotaktik, aktivasi endotoksin serta teori enzim. Etiologi maupun pathogenesis bisinosis mungkin disebabkan multikomponen berbagai agen yang saling memperberat satu sama lain, mencakup aspek farmakologis, fisiologis dan imunologis.

Gejala klinis
Debu kapas dapat menyebabkan iritasi saluran napas dengan keluhan berupa batuk kering yang awalnya masih dapat hilang bila pekerja dipindahkan dari tempat berdebu kapas. Gejala lain adalah rasa berat atau sempit di dada (chest tightness), batuk dan sesak napas saat hari pertama  kembali masuk kerja setelah istirahat akhir pekan, mill fever dan weaver cough yang bisa terjadi sendiri-sendiri atau bersamaan. Mill fever atau factory fever ditandai dengan meriang, batuk, lemah dan pilek pada pajanan debu kapas pertama kali. Gejala biasanya ringan dan hilang dalam beberapa jam tetapi dapat juga berlangsung beberapa hari dan hilang meskipun pajanan tetap berlangsung. Weaver cough adalah gejala seperti asma reaksi lambat tetapi disertai panas dan lemah, terjadi pada penenun yang menggunakan kanji.

Derajat bisinosis
Schilling  membagi bisinosis berdasarkan gejala klinis:
-          Derajat C 0
Tidak ada keluhan dada terasa berat atau sesak napas
-          Derajat C ½
Kadang timbul perasaan dada tertekan atau keluhan akibat iritasi saluran napas pada hari pertama kembali bekerja
-          Derajat C 1
Keluhan timbul setiap hari pertama bekerja
-          Derajat  C 2
Keluhan timbul pada hari pertama kembali bekerja dan hari kerja lainnya
-          Derajat C 3
Derajat C 2 disertai gangguan atau penurunan fungsi paru yang menetap

Sedang WHO membuat klasifikasi bisinosis sebagai berikut:
-          Derajat B 1
Rasa tertekan di dada dan atau sesak napas pada hari pertama kembali bekerja
-          Derajat B 2
Rasa tertekan di dada dan atau sesak napas pada hari pertama kembali bekerja dan pada hari-hari bekerja selanjutnya
Pengobatan
Pengobatan awal adalah bronkodilator untuk mengatasi penyempitan saluran napas. Apabila kelainannya berlanjut menjadi bronkhitis atau emfisema maka penatalaksanaan yang diberikan seperti penyakit paru obstruktif pada umumnya. Tindakan yang paling penting adalah memindahkan mereka yang terkena bisinosis dari pabrik tekstil atau setidaknya memindahkan dari bagian pabrik yang terkena pajanan debu kapas. 

Tidak ada komentar: