27 Agustus 2013

SAKIT TB PARU, bolehkah merokok?

Bahaya asap rokok
WHO menyebutkan, 6 dari 8 penyebab kematian berhubungan dengan merokok. Empat dari enam penyebab kematian tersebut berhubungan dengan penyekit paru yaitu PPOK, kanker paru, tuberkulosis dan infeksi saluran pernapasan. Hampir 60% partikel yang terhisap dari asap utama (mainstream smoke) terdeposit pada paru yang mengakibatkan terjadinya perubahan struktur dan fungsi parenkim paru. Kali ini kita akan bahas hubungan rokok dengan penyakit TB paru.


Merokok dapat meningkatkan risiko infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis, progresifitas penyakit dan kematian pada penderita TB paru. Perokok berisiko 2 kali lebih tinggi terinfeksi TB paru dibandingkan bukan perokok. Prevalens infeksi TB paru pada perokok atau mantan perokok lebih besar dibandingkan bukan perokok.

Data WHO tahun 2008 menyatakan risiko TB paru lebih sering berhubungan dengan lamanya merokok daripada dengan jumlah rokok yang dihisap per hari dan 61% kematian akibat TB paru berhubungan dengan rokok.

Pada penderita TB paru yang perokok, derajat  penyakit lebih berat dan lebih sering terjadi kavitas dibandingkan dengan bukan perokok. Selain itu rokok juga mempengaruhi progresifitas lesi TB paru. 

Secara biologis hubungan merokok dengan peningkatan risiko TB paru adalah melalui penurunan respons kekebalan tubuh dan gangguan mekanis fungsi silia sehingga meningkatkan kerentanan terhadap TB paru. Asap rokok juga menurunkan aktivitas lisosim A. Lisosim A adalah salah satu enzim hidrolitik dari kompartemen lososomal sel fagosit yang disekresi ke area ekstraseluler dan terbukti mempunyai efek bakterisidal dengan mekanisme hidrolisis bagian polisakarida dinding sel kuman Mycobacterium tuberculosis.

Tidak ada komentar: