9 Juni 2013

KEMOTERAPI, obat mana yang bisa menyebabkan muntah?

Saat pemberian kemoterapi pada kanker paru,efek samping yang tidak diinginkan oleh dokter dan pasiennya, namun sangat sering terjadi, adalah mual dan muntah. Meskipun  obat sitostatika sering membuat pasiennya mual dan muntah, namun kita juga harus waspada terhadap kemungkinan disebabkan oleh hal lain.
Kareena itu perlu perhatian khusus pada saat pemeriksaan fisik apakah ada kelainan pada sistem gastrointestinal dan sistem yang lain. Pemeriksaan penunjang yang perlui perhatian adalah kadar elektrolit dalam darah, fungsi hati, fungsi ginjal, serta susunan saraf pusat yang dapat dievaluasi dari pemeriksaan radiologik.

Kapan terjadi efek samping mual muntah dan seberapa berat efek samping itu terjadi tergantung pada jenis obat kemoterapi, dosis, cara pemberian dan kombinasi obatnya. Obat golongan alkilating dapat menyebabkan efek samping yang cepat, antara 6-8 jam setelah pemberian intravenadan bertahan sampai 36 jam. Cisplatin bisa lebih cepat lagi setelah pemberian intravena, biasanya membaik setelah 24 jam kemudian namun kadang dapat sampai beberapa hari.

Berikut ini obat-obat sitostatika yang dikelompokkan berdasarkan potensinya menyebabkan efek samping mual mintah:

1. Obat sangat potensial (>90%)

  • Cisplatin
  • Dacarbazine
  • Nitrogen mustard
  • Streptozotocin
2. Obat moderate-tinggi (60-90%)
  • Cyclophosphamide
  • Ifosfamide
  • Notrosoureas
  • Cytosine arabinoside
3. Obat moderat (30-60%)
  • Carbopolatin
  • Etoposide
  • Doxorubicin
  • Mitomycin-C
  • Paclitaxel
4. Obat moderat rendah (<30%)
  • Bleomycin
  • 5-FU
  • Vincristin
  • Vinblastin
  • Methotrexate

Tidak ada komentar: