28 April 2013

FLU BURUNG SUBTIPE H5N1, patofisiologi

Flu burung atau Avian influenza (AI) jenis baru telah muncul di China yaitu H7N9. Meskipun belum cukup bukti bahwa virus ini bisa menular antar manusia, namun penularan virus ini dari unggas ke manusia lebih mudah dibandingkan virus tipe sebelumnya (H5N1). Belum banyak yang diketahui tentang virus ini, sehingga pedoman tatalaksana masih diragukan efektifitasnya. Meskipun kemungkinan akan banyak perbedaan, kali ini kita akan pelajari patofisiologi yang sudah jelas yaitu virus flu burungsubtipe H5N1


Virus AI termasuik jenis single starnded RNA  dalam famili orthomyxoviridae dengan ciri berkapsul, berfilamen, diameter 80-120 nm. panjang 200-300 nm. Virus ini mempunyai 5 generasi berdasarkan variasi antigen nukleoprotein (INP dan M) yaitui influenza A, influenza B, influenza C, thogotavirus dan isavirus. Avian influenza termasuk dalam genus influenza A. Genom terdiri dari 10 gen yang akan mengkode protein yang berbeda yaitu 8 protein struktural dan 2 protein nonstruktural, meliputi 3 transkriptase (PB2, PB1 dan PA), 2 glikoprotein permukaan yaitu hemaglutinin (HA) dan neurominidase (NA), 2 matriks protein (M1 dan M2), 1 protein nukleokapsid (NP) dan 2 protein nonstruktural (NS1 dan NS2).

Hemaglutinin berikatan dengan reseptor asam sialik di permukaan sel virus yang mampu berikatan dengan sel host dan menjadi faktor antigen yang sangat penting dalam proses netralisasi antibodi secara langsung. Hemaglutinin menjadi komponen utama pembuatan vaksin virus A1. Neuroamidase menjadi komponen antigen kedua dalam proses netralisasi antibodi. Dengan katalisasi pembelahan ikatan glikosidik asam sialik pada sel host dan permukaan virus, NA mencegah agregasi virus dan memacu pelepasan virus baru dari sel yang terinfeksi. Inhibisi proses ini menjadi titik pangkal mekanisme kerja anti virus.

Membran protein yang ketiga, protein M2, berpengaruh kecil terhadap virus influenza A. Protein M2 mengatur pH virus dengan cara melepas kapsul virus saat awal pembelahan sel. Mekanisme ini dihambat oleh obat amantadin dan rimantadin. Virus influenza A sangat labil karena sifat antigen yang mudah berubah, sehingga terbentuk kombinasi baru antara protein haemaglutinin dan neuraminidase. Virus ini dapat mengalami mutasi sehingga menjadi sangat patogen terhadap manusia. Virus influenza yang berkembang di Indonesia dan Asia  umumnya sangat patogen yaitu virus tipe A famili orthomyxoviridae subtipe H5N1.

Virus H5N1 dapat hidup dalam tinja unggas, jaringan dan air dalam waktu cukup lama. Dalam air dengan suhu 22 oC, virus ini  mampu hidup selama 4 hari dan pada suhu 0 oC bisa bertahan lebih dari 30 hari. Pada suhu 70-80 oC, virus akan mati dalam 1 menit, bila suhu 56 oC bertahan 3 jam dan 30 menit pada suhu 60 oC. Virus akan mati dalam suasana asam, bahan oksidasi seperti pelarut lemak dan sodium dodecyl sulphate, bahan beryodium dan formalin. Penularan virus ini karena droplet yang infeksius atau kontak langsung dan tidak langsung dengan unggas terinfeksi virus H5N1.

Tidak ada komentar: