Pleura adalah membran tipis yang terdiri dari dua lapisan pleura yaitu pleura viseralis (lapisan dalam) dan pleura parietalis (lapisan luar). Kedua lapisan tersebut bersatu di daerah hilus dan mengadakan penetrasi dengan cabang utama bronkus, arteri dan vena bronkialis, serabut saraf serta pembuluh limfe. Secara histologis kedua lapisan tersebut terdiri atas sel mesotelial, jaringan ikat, pembuluh darah kapiler dan pembuluh getah bening.
Pleura sering mengalami kelainan patogenesis seperti:
Pleura sering mengalami kelainan patogenesis seperti:
- hidrotoraks, bila terisi cairan yang belum jelas jenisnya
- hematotoraks bila rongga pleura berisi darah
- kilotoraks, berisi cairan limfe
- piotoraks atau empyema, berisi nanah
- pneumotoraks, berisi udara.
Penyebab terjadinya kelainan rongga pleura bisa bermacam macam, terutama karena infeksi tuberkulosis atau nontuberkulosis, keganasan dan trauma.
Efusi pleura adalah terkumpulnya cairan dalam rongga pleura melebihi jumlah seharusnya. Pada orang sehat, rongga pleura berisi sekitar 20 ml cairan jernih yang tidak berwarna, mengandung kurang dari 1,5 gram protein/100 ml. Cairan ini mengandung sel mesotel, monosit limfosit dan granulosit. efusi pleura dapat dideteksi pada gambaran foto toraks bila jumlahnya lebih dari 50 ml.
Patofisiologi terjadinya efusi pleura tergantung pada keseimbangan cairan dan protein dalam rongga pleura. dalam keadaan normal cairan pleura dibentuk secara lambat sebagai hasil filtrasi pembuluh kapiler. Filtrasi ini terjadi karena perbedaan tekanan osmotik plasma dan jaringan intestisial submesotelial, kemudian melalui sel mesotelial masuk ke dalam rongga pleura. selain itu cairan pleura juga bisa masuk melalui pembuluh limfe sekitar pleura.
Proses penumpukan cairan dalam rongga pleura dapat disebabkan oleh peradangan. bila peradangan tersebut disebabkan oleh kuman piogenik maka akan gterbentuk pus (nanah) sehingga terjadi empiema atau pyotoraks.
Efusi pleura dapat juga terjadi pada penyakit tumor ganas (kanker) intratoraks, organ intratoraks maupun keganasan sistemik. Efusi pleura ganas sering menimbulkan masalah baik pada saat diagnostik maupun tahap penatalaksanaan. Hal yang perlu ditangani segera adalah mencari dan mengobati tumor primer serta mengatasi gangguan napas akibat akumulasi cairan pleura yang mungkin akan mengancam hidup penderita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar