9 Maret 2013

UJI TUBERKULIN, interptretasi

Pemeriksaan uji tuberkulin dilakukan untuk menentukan apakah seseorang pernah terinfeksi oleh kuman Mycobacterium tuberculosis (M.tb). Interpretasi uji tuberkulin ditentukan oleh sensitivitas dan spesifisitas ujin selain itu perlu dipertimbangkan juga nilai prediksi positif dan nilai prediksi negatif uji.

Sensitivitas
Sensitivitas uji adalah proporsi subjek yang sakit dengan hasil uji positif dibandingkan dengan seluruh subjek yang sakit. Tidak semua subjek terinfeksi TB akan memberikan reaksi hipersensitivitas tipe lambat terhadap uji tuberkulin. Jika hasil negatif semu jarang maka sensitivitas tinggi. Hasil negatif semu yang tinggi disebabkan  oleh nutrisi dan kesehatan umum yang buruk, penyakit akut yang berat atau imunosupresi. Imunosupresi bisa spesifik (sedang sakit TB) atau nonspesifik (akibat obat, keganasan, atau infeksi HIV). Hasil uji tuberkulin negatif tidak dapat digunakan untuk menyingkirkan TB aktif karena sensitivitasnya rendah khususnya pada pasien dengan sakit akut atau terinfeksi HIV. 

Faktor lain yang menyebabkan hasil uji negatif palsu (negatif semu) adalah sebagai berikut:


1.     Faktor pasien
a.   Infeksi
                           i.   Virus: measles, mumps, chicken pox, HIV
                           ii.  Bakteri: dmam tipoid, bruselosis, tifus, lepra, prtusis, TB berat, pleuritis TB
                           iii.  Jamur: South American blastomycosis
b.   Vaksinasi virus hidup: measles, mumps, polio, varisela
c.   Gangguan metabolic: gagal ginjal kronik
d.   Kekurangan protein: deplesi protein berat, afibrinogenemia
e.   Penyakit yang menyerang organ linfoid:penyakit Hodgkin, limfoma, leukemia kronik, sarkoidosis
f.    Obat: kortikosteroid dan obat imunosupresif lain
g.   Usia: bayi barui lahir, pasien usia lanjut dengan sensitivitas “berkurang”
h.   Stress: operasi, luka bakar, gangguan mental, reaksi tranplantasi
2.     Faktor tuberculin
a.    Salah penyimpanan: terpajan sinar dan panas
Pembacaan indurasi (bukan eritema)
b.    Pengenceran yang salah
c.    Perubahan sifat kimia
d.    Kontaminasi
e.    Adsorbsi (bisa dikurangi dengan penambahan Tween 80)
3.      Faktor metode pemberian
a.    Antigen yang disuntikkan terlalu sedikit
b.    Suntikan subkutan
c.    Terlambat menyuntikkan setelah vaksin diisap k dalam siring
d.    Tempat suntikan terlalu dekat dengan uji kulit lain
4.     Faktor pembacaan uji dan pencatatan hasil
a.    Pembaca tidak berpengalaman
b.    Bias yang disadari atau tidak
c.    Salah dalam pembacaan hasil

Anjuran bacaan
1. Latent Tuberculosis Infection in the United States N Engl J Med 2001;364:1441-1448