Tidur dibedakan atas nonrapid eye movement (nREM) atau tidur tenang dan rapid eye movement (REM) atau tidur aktif. Tidur nREM mencakup 4 tingkat kedalaman, tingkat 3 dan 4 merupakan tidur gelombang pendek. Saat tidur REM, terjadi saat bermimpi, aktivitas metabolisme otak meningkat dan sistem saraf pusat tereksitasi.
Pada orang normal, tidur REM dan nREM terjadi saling bergantian secara siklik dengan lama tidur REM 10 - 20 menit setiap 90 - 120 menit.
Tidur REM dan nREM mempengaruhi kendali pernapasan, stabilitas pernapasan dan otot pernapasan. selama tidur tingkat 1 dan 2 nREM, sistem saraf pusat berfluktuasi antara tidur dan bangun sehingga kontrol pernapasan juga berfluktuasi dan cenderung periodik. Setelah sampai kedalaman tingkat 3 dan 4, pernapasan diatur oleh sistem pengendali metabolik pernapasan, biasanya stabil dengan penurunan volume semenit berkurang 1-2 liter/menit dibandingkan saat terjaga, PaCO2 meningkat 2 - 8 mmHg, PaO2 meningkat 2 - 8 mmHg, dan PaO2 menurun 5 - 10 mmHg.
Selama tidur REM\, kontrol pernapasan sering ireguler dan respons pernapasan terhadap rangsangan kimiawi atau mekanis, sementara bisa berkurang. Episode apnea sentral singkat selama 10 - 20 detik relatif umum terjadi.
Kemampuan terbangun atau meningkat ke tingkat tidur yang lebih dangkal merupakan hal penting pada gangguan napas dalam tidur, kontrol dan kecepatan napas meningkat, memperbaiki hipoventilasi sebelumnya. Otot dilator dan abduktor saluran napas atas teraktivasi dan refleks batuk aktif terjadi untuk mencegah aspirasi.
Pada orang normal, tidur REM dan nREM terjadi saling bergantian secara siklik dengan lama tidur REM 10 - 20 menit setiap 90 - 120 menit.
Tidur REM dan nREM mempengaruhi kendali pernapasan, stabilitas pernapasan dan otot pernapasan. selama tidur tingkat 1 dan 2 nREM, sistem saraf pusat berfluktuasi antara tidur dan bangun sehingga kontrol pernapasan juga berfluktuasi dan cenderung periodik. Setelah sampai kedalaman tingkat 3 dan 4, pernapasan diatur oleh sistem pengendali metabolik pernapasan, biasanya stabil dengan penurunan volume semenit berkurang 1-2 liter/menit dibandingkan saat terjaga, PaCO2 meningkat 2 - 8 mmHg, PaO2 meningkat 2 - 8 mmHg, dan PaO2 menurun 5 - 10 mmHg.
Selama tidur REM\, kontrol pernapasan sering ireguler dan respons pernapasan terhadap rangsangan kimiawi atau mekanis, sementara bisa berkurang. Episode apnea sentral singkat selama 10 - 20 detik relatif umum terjadi.
Kemampuan terbangun atau meningkat ke tingkat tidur yang lebih dangkal merupakan hal penting pada gangguan napas dalam tidur, kontrol dan kecepatan napas meningkat, memperbaiki hipoventilasi sebelumnya. Otot dilator dan abduktor saluran napas atas teraktivasi dan refleks batuk aktif terjadi untuk mencegah aspirasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar