Dikutip dari Infect Med. 2006;23:604- 615 |
TB ekstrapulmoner merupakan 15-20% dari semua kasus TB pada pasien HIV-negatif,
dimana limfadenitis TB merupakan bentuk terbanyak (35% dari semua TB ekstrapulmoner).
Sedangkan pada pasien dengan HIV-positif TB ekstrapulmoner adalah lebih dari
50% kasus TB, dimana limfadenitis tetap yang terbanyak yaitu 35% dari TB
ekstrapulmoner Limfadenitis TB lebih sering terjadi pada wanita daripada pria
dengan perbandingan 1,2:1
Diagnosis sebaiknya didasarkan
atas kultur positif atau patologi anatomi. Untuk kasus-kasus yang tidak dapat
dilakukan pengambilan spesimen maka diperlukan bukti klinis yang kuat dan
konsisten dengan TB ekstra paru aktif.
Gejala
klinik tuberkulosis dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu gejala lokal dan
gejala sistemik.
Gejala
lokal tuberkulosis ekstra paru tergantung organ yang
terlibat, misalnya pada limfadenitis tuberkulosa akan terjadi pembesaran yang
lambat dan tidak nyeri pada kelenjar getah bening, pada meningitis tuberkulosa
akan terlihat gejala meningitis, sementara pada pleuritis tuberkulosa terdapat
gejala sesak napas & kadang nyeri dada pada sisi yang rongga pleuranya
terdapat cairan.
Gejala
sistemik TB ekstra paru adalah demam. Gejala sistemik lain
adalah malaise, keringat malam, anoreksia dan berat badan menurun.
Limfadenitis adalah presentasi klinis paling sering dari TB ekstraparu. Limfadenitis TB
paling sering melibatkan kelenjar getah bening servikalis, kemudian diikuti
berdasarkan frekuensinya oleh kelenjar mediastinal, aksilaris, mesentrikus,
portal hepatikus, perihepatik dan kelenjar inguinalis. Pembengkakan kelenjar
limfe dapat terjadi secara unilateral atau bilateral, tunggal maupun multipel,
dimana benjolan ini biasanya tidak nyeri dan berkembang secara lambat dalam
hitungan minggu sampai bulan, dan paling sering berlokasi di regio servikalis
posterior dan yang lebih jarang di regio supraklavikular.
Beberapa pasien dengan limfadenitis TB dapat menunjukkan gejala
sistemik yaitu seperti demam, penurunan berat badan, fatigue dan
keringat malam. Lebih dari 57% pasien tidak menunjukkan gejala sistemik.
Terdapat riwayat kontak terhadap penderita TB pada 21,8% pasien, dan terdapat
TB paru pada 16,1% pasien
Gambaran klinis limfadenitis TB bergantung pada stadium penyakit.
Kelenjar limfe yang terkena biasanya tidak nyeri kecuali (i) terjadi infeksi
sekunder bakteri, (ii) pembesaran kelenjar yang cepat atau (iii) koinsidensi
dengan infeksi HIV. Abses kelenjar limfe dapat pecah, dan kemudian
kadang-kadang dapat terjadi sinus yang tidak menyembuh secara kronis dan
pembentukan ulkus.
.
2 komentar:
Assalamu'alaikum dok, dok mau tanya adek saya itu sudah 2bulan batuk, setelah diperiksa kebeberapa kali katanya itu cuma batuk biasa, terkhir diperiksakan lagi ternyata didignosa tbc, lalu adik saya tak bawa ke RS disna dirongetn dan hasilnya katanya hanya flek atau krn alergi saja .tapi dari gejalanya memeang menjurus ke tbc dok.dan dites manthoux negatif, apa itu benar terkena tbc apa penyakit paru lain seperti pneumonia dok? Trimkasih
Assalamu'alaikum dok, dok mau tanya adek saya itu sudah 2bulan batuk, setelah diperiksa kebeberapa kali katanya itu cuma batuk biasa, terkhir diperiksakan lagi ternyata didignosa tbc, lalu adik saya tak bawa ke RS disna dirongetn dan hasilnya katanya hanya flek atau krn alergi saja .tapi dari gejalanya memeang menjurus ke tbc dok.dan dites manthoux negatif, apa itu benar terkena tbc apa penyakit paru lain seperti pneumonia dok? Trimkasih
Posting Komentar